Jakarta, tvoews.com – Polisi mengungkap fakta terbaru terkait kasus penganiayaan siswa kelas 11 di Ma Assyafiah Tebt, Jakarta Selatan.
Manajer Humas Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi mengatakan, polisi tengah mendalami tersangka pelaku berinisial N.
Terduga pelaku didampingi orangtuanya saat diperiksa.
“Jadi kemarin kami sedang mencari orang yang diduga melakukan hal tersebut dengan didampingi orang tuanya,” kata Nurma, Selasa (22/10/2024).
Sejauh ini, kata Nurma, pihaknya sudah memeriksa 14 orang saksi. Termasuk tersangka pelakunya sendiri, n.
“Selanjutnya kemarin kita juga wawancarai guru, siswa, yang tentunya melihat saksi-saksinya. Sekarang kita sudah memeriksa 14 saksi. Ya, termasuk yang terlapor,” jelas Norma.
Norma menegaskan, kejadian penganiayaan tersebut merupakan perkelahian satu lawan satu antar pelajar.
Menurut Norma, polisi saat ini sedang mencari saksi-saksi yang melihat perkelahian tersebut tepat di tempat kejadian perkara (TCP).
“Iya, saat ini masih satu lawan satu. Oleh karena itu, saat ini penyidik sedang mencari saksi-saksi lain yang melihat dan mendengar atau melihat sendiri di TKP,” ujarnya.
Sebab, kata Nurma, pihak sekolah memastikan seluruh kamera video yang ada di halaman sekolah tidak berfungsi.
“Iya kejadiannya kemarin (ceknya dirusak), tapi kami sedang mencari saksi-saksi yang melihatnya, khususnya di TKP,” ujarnya.
Dia membenarkan, polisi memeriksa kamera CCTV di lingkungan sekolah yang ternyata rusak.
“Iya jadi kemarin katanya (rusak),” ujarnya.
Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Selatan masih mendalami penganiayaan yang dilakukan seorang pelajar berinisial AAP (16) hingga koma di Madrasah Aliyah (MA) Assyafi’iyah, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan.
AKBP Gogo Galesung, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Jakarta Selatan, mengatakan sejauh ini polisi belum menemukan rekaman CCTV penganiayaan tersebut.
Alhasil, menurut Gogo, polisi masih mencari kamera CCTV di sekitar sekolah yang mungkin menangkap kejadian tersebut.
Sejauh ini, kata Gogo, pihaknya telah menggeledah CCTV di gedung-gedung sekitar lokasi pengejaran AAP.
“Mereka mencarinya, mereka mencarinya. Tapi semua (alat pengawas video di sekelilingnya disisir),” kata Gogo, Kamis (17/10/2024).
Lebih lanjut Gogo mengungkapkan, kondisi korban AAP sudah mulai membaik dari kondisi kritis sebelumnya.
“Sudah mulai membaik, saya sadar,” ujarnya.
MA As-Syafiiyah, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, pelajar berinisial AAP (16) diketahui kritis setelah diduga dianiaya oleh sesepuh.
Saut Hamonongan, pengacara keluarga korban, mengatakan AAP masih berada di unit perawatan intensif RS Budhi Asih, Jakarta Timur.
Ia mengungkapkan, korban masih koma pasca operasi kepala.
“Masih (koma) ya. Masih dalam perawatan intensif. Ini hari ketiga tanggal 8-10 Oktober. Masih sebatas kunjungan,” kata Sot, Kamis (10/10/2024).
South mengatakan, korban mengalami pukulan keras di bagian kepala, rupanya akibat diinjak pelaku.
Bahkan, kata dia, saat korban dibawa ke rumah sakit, bekas sepatu pelaku masih terlihat.
“Korban juga tanggal 9. Mereka mengoperasi kepalanya karena pukulannya sangat kuat. Mungkin karena menginjak sepatu yang sangat berat sehingga harus dioperasi dan masih belum sadarkan diri setelah dioperasi.”, katanya.
“Hal itu juga dibenarkan oleh orang tuanya. Karena saat dibawa ke rumah sakit, bekas sepatunya masih terlihat jelas. Mungkin dia kuat sekali, dia melatih kekuatan batinnya, dia memberi kesan.”
(RPI/EBS)