disinfecting2u.com – Sinusitis merupakan peradangan pada sinus, yaitu ruang berisi udara pada tulang wajah, seperti sekitar hidung, dahi, dan pipi. Sinus membantu melembabkan udara yang kita hirup dan mengurangi berat tengkorak. Ketika sinus tersumbat atau terinfeksi, kondisi ini disebut sinusitis. Penyebab sinusitis bisa bermacam-macam, mulai dari alergi dan infeksi virus hingga infeksi bakteri. Salah satu bentuk sinusitis yang kurang dikenal adalah sinusitis odontogenik, yaitu peradangan pada sinus yang disebabkan oleh infeksi gigi. Hal ini terjadi ketika infeksi pada gigi, terutama gigi atas yang akarnya terletak dekat sinus maksilaris, menyebar ke sinus dan menyebabkan peradangan. Sinusitis odontogenik dapat menimbulkan gejala seperti nyeri pada wajah, kesulitan bernapas, dan tekanan pada pipi atau dahi.
Kasus sinusitis gigi ini diderita penyanyi sekaligus selebriti tanah air Ashanti. “Hidung saya mancung, Dok. Jadi sinus saya akan selalu ada meski tersedot keluar,” ujarnya. Namun masalah yang lebih serius muncul ketika infeksi pada salah satu giginya menyebabkan penyumbatan pada sinus maksilaris kirinya sehingga membuatnya sulit bernapas.
Ashanti awalnya berobat ke rumah sakit THT karena mengalami sesak napas. Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter menemukan bahwa sinus di belakang pipi kiri tersumbat bukan karena sinusitis biasa, melainkan karena infeksi pada gigi premolar kiri atas. Infeksi ini terjadi akibat perawatan saluran akar yang ia jalani sebelumnya, namun tidak sepenuhnya berhasil. Infeksi tersebut menyebabkan bakteri menyebar ke sinus maksilaris, menyebabkan peradangan dan penyumbatan, sehingga mengakibatkan penyumbatan saluran napas.
Karena belum ada rencana perawatan lebih lanjut, Ashanti datang ke Klinik Gigi Divya untuk memeriksakan giginya. Ini dia, dokter. Divya Linda menyarankan untuk melakukan rontgen 3D untuk memeriksa kondisi sinus dan gigi. Diantara hasil rontgen tersebut, Dr. Divya memperhatikan sinus yang seharusnya berwarna hitam menandakan normal, berubah menjadi abu-abu menandakan adanya cairan akibat infeksi. Gara-gara itu Ashanti tidak bisa bernapas normal.
Karena Ashanti mengeluh tidak bisa bernapas dengan baik dan mencium bau yang tidak biasa, dr. Divya segera menjalani prosedur sedot lemak untuk menyembuhkan kondisinya. Dokter menjelaskan: “Ini adalah keadaan darurat yang perlu segera ditangani. Kami membukanya dari permen karet, membuka tulangnya sedikit, lalu menyedotnya.” Divya. Prosedur ini berhasil mengeluarkan cairan yang terkumpul di sinus maksilaris kiri. Usai prosedur, Ashanti merasa pernapasannya menjadi lebih mudah dan nyaman. “Setelah saya mendapat pekerjaan pukulan, saya merasa jauh lebih baik. Saya bisa bernapas lagi,” kata Ashanti lega.
Menurut dr Divya, pada beberapa orang, jarak antara akar gigi dan dinding sinus sangat dekat sehingga infeksi pada gigi mudah menyebar ke sinus.
“Pada beberapa orang, jarak antara akar gigi dan dinding sinus sangat dekat sehingga jika terjadi infeksi, bakteri bisa masuk ke dalam sinus. Hal inilah yang menyebabkan infeksi gigi hingga menyebabkan sinusitis,” jelas dr Divya.
Meski Ashanti masih menderita sinusitis di keningnya yang berulang kali kambuh, kini ia bisa mengatasinya dengan lebih baik. Masalah utama sinus di belakang pipi kiri akibat infeksi gigi berhasil diatasi oleh dokter. Divya dan timnya di Klinik Gigi Divya. Berkat pengobatan tersebut, Ashanti kini bisa bernapas lebih lega dan hanya membutuhkan perawatan lebih lanjut agar sinusnya tetap sehat.
Keberhasilan perawatan ini tidak lepas dari kecanggihan teknologi yang dimiliki Divya Dental Clinic, seperti rontgen 3D yang mampu mendeteksi permasalahan secara akurat. Selain itu, tim dokter berpengalaman di klinik ini mampu menangani kasus kompleks seperti sinusitis odontogenik di Ashanti. Hal ini menjadikan Divya Dental Clinic sebagai pilihan terbaik bagi Anda yang menginginkan perawatan berkualitas dengan hasil maksimal.