disinfecting2u.com – Kandidat Timnas Indonesia Shin Tae-Yong sukses membawa tim Garfa juara Piala AFfa.
Publik pencinta sepak bola Indonesia terbelah soal gol tersebut. Ada yang menyalahkan kebijakan Shin Tae-yong yang monoton, ada pula yang menyalahkan kebijakan PSSI.
Namun, piala yang kuat telah berlalu, di depan kita ada tidur besar, dan itu adalah juara dunia saat ini 2026. Bertahun-tahun.
Timnas Indonesia yang dipimpin Shin Tae-yong berpeluang lolos jika melihat klasemen saat ini.
Shin Tae-Yong jelas memiliki angka di tim saruud untuk lolos ke gandum dunia untuk dijadikan kandidat Korea Selatan.
Kemenangan pertama berhasil diraih Timnas Indonesia pada pengumuman ketiga Piala Dunia setelah Selasa (11/12/2014) menang di Arab Saudi.
Tim Lea Hlahala hasil 2-0 di hadapan puluhan ribu pemain di kandang laga besar Glorara Bung Karno (Sugbk), Jakarta.
Kedua pemenang tersebut menyisihkan Marvilino Ferdinan dari 32. dan 57. Kedua. Mantan pemain Persebaye itu pun dinyatakan sebagai pemain terbaik.
Kemenangan ini mengantarkan Timnas Indonesia lolos ke Grup C Skala ke 3. Posisinya di bawah Australia dan Jepang.
Namun saat ini posisi timnas Indonesia belum bisa dikatakan aman. Alasannya kecuali tiga kelompok Indonesia yang telah mengumpulkan data yang sama (6). Tim peringkat 3 hingga 6 hanya berbeda dalam jumlah gol. Lantas, berapa poin yang diinginkan Timnas Indonesia untuk lolos ke Piala Dunia 2026. Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko menurut Shin Tae-yong?
Dalam wawancaranya dengan The Lang Kyung-Kyung-Kung-Kyu, Shin Tae-Yong membeberkan artikel tersebut.
Minimal “minimal 2 Kemenangan, 1 seri dan 1 kemenangan.
“Kalau itu terjadi, yang terburuk adalah kami akan meraih posisi 3. Atau 4.
Setelah dipimpin Shin Tae-Yong, timnas Indonesia, banyak sejarah nasional baru yang tercipta.
Yang terbaru adalah kemenangan sukses melawan Arab Saudi dan Remo melawan Bahrain.
“Dibandingkan Korea, bedanya mempelajari negara Indonesia” katanya.
“Di awal-awal pemain Indonesia mudah menyerah. Lebih kacau lagi, kalau bertemu lawan yang lebih baik seperti Arab Saudi atau level dunia yang disebutkan, mereka akan berpikir sulit untuk menang.
Biasanya memberikan kompetisi sebelum kompetisi. Oleh karena itu, dulu menurutnya ia sering tidak bermain serius.
“Bisa dibilang mereka sedang mencari alasannya,” kata Shin.
Namun untuk saat ini, menurut perkataannya, hal itu sudah tidak ada lagi.
Perbedaan terlihat jelas di kandang sendiri melawan Argentina yang hanya meraih gelar juara piala dunia.
Timnas Indonesia hanya dikalahkan 2-0. Leruda bisa saja mendapat setidaknya dua ancaman untuk dilucuti.
Usai pertandingan, pelan-pelan, tapi dia pasti enggan mempercayai pemainnya, ujarnya.
“Dia melanjutkan dengan dunia, lawannya hanya kebobolan dua gol. Mereka pikir kami bisa melakukannya.”
(Amr)