Jakarta, disinfecting2u.com – Menjalankan amalan Sunnah dalam Islam bertujuan untuk menyempurnakan ibadah yang paling penting seperti shalat dan mendapatkan pahala yang sebanyak-banyaknya.
Amalan yang ada terbagi menjadi dua bidang: wajib dan sunnah. Ada beberapa amalan yang dianjurkan, salah satunya sebelum salat subuh, dimulai dengan salat, mengaji, dan bersedekah.
Amalan sunnah ini diketahui mudah terabaikan karena jangka waktunya yang singkat.
Dok.kolase disinfecting2u.com/Buya Yahya
Ya, Sholat Subuh atau Subuh Qobliyah. Sholat sunnah dilakukan sebelum sholat subuh fardhu.
Perlu dipahami bahwa keutamaan shalat sunnah subuh terdapat dalam sebuah hadis Nabi Muhammad SAW sebagai berikut:
Dari Aisyah radhiyallahu anha beliau berkata: “Dua rakaat shalat sunnah subuh lebih baik dari dunia dan seisinya.” (HR. Muslim). Riwayat lain mengatakan: “Dua rakaat shalat Sunnah Subuh bagiku lebih aku sukai dari pada seluruh dunia.”
Terkait hal tersebut, dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, dikutip Kamis (10 Maret 2024). Buya Yahya mengatakan, ada dua pendapat mengenai nama salat subuh dua rakaat atau subuh Qobliyah.
Namun benar adanya, namun yang dibenarkan oleh para ulama adalah istilah Subuh Qobliyah sama dengan Sunnah Subuh.
Sebagaimana disebutkan dalam hadis, dijelaskan berbagai keutamaan shalat subuh.
Sebuah hadits yang cukup terkenal diriwayatkan oleh Sayyidah ‘Aisyah sebagai berikut:
رَكْعَتَا الْفَجْرْ
Artinya : Sholat subuh dua rakaat lebih utama dari dunia dan seisinya. (HR Muslim).
“Para ulama mengatakan bahwa yang dikukuhkan di madzhab kami oleh Imam Syafi’i, yang disebut dua rakaat Fajar adalah dua rakaat Qobliyah saat matahari terbit, suatu pendapat yang dibenarkan,” kata Buya Yahya.
Demikian pula pada bab Sholat Dhuha, pandangan yang dikemukakan dalam madzhab Imam Syafi’i disebut dengan Sholat Dhuha. Hanya ada pendapat yang kedua, dalam hal ini termasuk seperti Imam Ghazali yang mempunyai pendapat berbeda, seperti shalat Israf atau shalat Subuh dua rakaat “Qobliyah juga ada dua rakaat saat matahari terbit (jadi berbeda) jelasnya.
Lebih lanjut Buya Yahya menjelaskan, keputusan ada di tangan masing-masing individu. Silakan pilih aliran Imam Syafi’i atau Imam Al Ghazali karena penjelasan Sunnah Qobliyah terbit dan salat terbit berbeda.
“Selain second opinion itu, kalau dipraktikkan juga tidak apa-apa. Padahal pendapat ini lemah,” tambah Buya Yahya.
Kutipan halaman NOW: Selain itu, shalat subuh sebagai shalat subuh qabliyyah juga diperkuat dengan beberapa kata “rak’atai-l-fajr” (dua rakaat shalat subuh) yang muncul dalam berbagai hadits. Contohnya pada dua hadis berikut:
Kata-kata: kata-kata: kata-kata
Artinya: Sayyidah Hafshah meriwayatkan bahwa beliau bersabda: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam shalat dua rakaat saat terbit fajar sebelum segera melaksanakan shalat subuh di rumahku. (HR Ahmad).
Kemudian ditambahkan hadits berikut:
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّijdُ عَنْهَا قَالَتْ لَمْ -يَكُنْ النَّب ِ يُّ َّى Ya benar
Artinya: Sayyidah ‘Aisyah Radliyallahu ‘Anha meriwayatkan bahwa beliau bersabda: Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tidak pernah lebih memperhatikan dua rakaat subuh ketika beliau menunaikan shalat Sunnah. (HR Bukhari)
Jadi pengertian dua rakaat shalat subuh (Subuh) sama dengan dua rakaat sebelum matahari terbit atau Qobliyah. Jika mengikuti apa yang telah ditegaskan oleh para Ulama mazhab Imam Syafi’i.
“Namun yang dibenarkan oleh para ulama adalah dua rakaat fajar adalah dua rakaat sebelum matahari terbit. Anda bisa memilih, itu hanya perbuatan baik. Jadi waallahualam bissawab,” perintah Buya Yahya.
Salah satu manfaat sholat subuh adalah mendapatkan pikiran yang segar dan semangat yang jauh lebih besar. Ini membuat kebahagiaan kita lebih mudah berkat saran-saran bagus ini.
Kemudian salah satu janji Allah SWT kepada orang yang menunaikan shalat subuh adalah akan dibangun atau dibangunnya rumah di surga dan sebagainya. (Klw)
Waallahualam