Setumpuk PR Tim Ekonomi Prabowo, Atasi Penurunan Kelas Menengah Jadi Fokus Utama

Jakarta, disinfecting2u.com – Ekonom Senior Institute of Economic Development and Finance (Indef) Aviliani mengenang sejumlah pekerjaan rumah di sektor ekonomi yang akan dihadapi pemerintahan Prabowo Subianto. Menyinggung beberapa permasalahan ekonomi, Aviliani meminta Probov segera mengatasi masalah menyusutnya kelas menengah.

“Menurut saya, hal pertama yang perlu diatasi adalah masalah menyusutnya kelas menengah. “Saya kira itu yang harus menjadi fokus utama,” kata Aviliani, Rabu (23/10/2024).i

Beliau mencatat bahwa, pertama-tama, perhatian harus diberikan pada pekerjaan di sektor informal. Menurutnya, pemerintah harus fokus tidak hanya pada menarik pekerja informal ke sektor formal, tetapi juga memastikan pendapatan yang layak bagi pekerja informal.

“Selain itu, masyarakat miskin dan rentan menghabiskan lebih dari 64 persen untuk makanan. Mereka sangat sulit untuk mengkonsumsi barang lain sehingga harus ditingkatkan pendapatannya agar bisa mengkonsumsi barang lain juga,” ujarnya.

Ia juga mencatat rencana program pembangunan tiga juta rumah yang diusulkan oleh pemerintah Prabov.

Aviliani menambahkan, stimulus perumahan dari pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) merupakan upaya untuk mendukung kelas menengah, karena properti dianggap sebagai salah satu pengeluaran terbesar kelompok tersebut.

Pertanyaannya, apakah aplikasi tersebut mampu mencicil? Mungkin saja yang tersisa dari tiga juta rumah tersebut adalah pembeli potensial, namun sebenarnya tidak memiliki daya beli. Jadi harusnya juga nyata,” ujarnya.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Aviliani meminta pemerintah memberikan lapangan kerja bagi masyarakat.

Menurutnya, dengan digitalisasi yang mendorong efisiensi dan ditutupnya banyak perusahaan akibat dampak Covid-19, lapangan kerja kini relatif kecil.

Situasi ini juga dibarengi dengan minimnya munculnya wirausaha baru. Dia mengatakan pemberi pinjaman kepada usaha kecil dan menengah (UKM) cenderung dipenuhi oleh orang-orang yang sama, yang mengindikasikan lambatnya pertumbuhan wirausaha baru. 

Situasi ini merupakan salah satu tugas utama internal Kementerian Perekonomian.

Jadi itu pekerjaan rumah, menurut saya harus dikatakan di awal, katanya (ant/nba).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top