Setelah Shalat Subuh Langsung Lanjut Tidur, Apakah Boleh? Justru Waktu ini Kata Buya Yahya Ternyata…

disinfecting2u.com – Kustodian LPD Al Bahjah Buya Yahya menjelaskan aturan tidur kembali setelah salat subuh, sedangkan Buya Yahya mengaku masih berada di tepian matahari saat menunaikan salat subuh.

Banyak yang mendengar Buya Yahya tidak menganjurkan tidur setelah shalat subuh.

Namun, ada pula yang berpendapat bahwa kembali tidur setelah shalat Subuh tidak menjadi masalah. Buya Yahya menjelaskan dari sudut pandang umat Islam.

“Tidak haram, tidak haram setelah salat subuh,” lapor Buya Yahya di saluran YouTube Al-Bahjah TV, Rabu (25/12/2024).

 

Menurut hukum agama Islam, shalat subuh merupakan salah satu ibadah wajib yang wajib dilakukan oleh umat Islam.

Sholat subuh terdiri dari dua rakaat yang dibacakan Sadiq hingga matahari terbit.

Nasehat sholat subuh secara jelas tertuang dalam Al-Qur’an pada surat Al Isra ayat 78, Allah S.W.

Perintah Tuhan, perintah Tuhan. Kemudian

Artinya: “Sholatlah sejak matahari terbenam sampai gelapnya malam, (lakukanlah sholat subuh dan mengulanginya)! Sholat subuh (para malaikat) pasti akan disaksikan.” (Al Isra, 17:78).

Tafsir ayat ini menunjukkan bahwa shalat subuh dibacakan karena para malaikat menyaksikan waktu shadiq pagi.

Para malaikat menjadi saksi bahwa hamba-hamba Allah selalu beribadah dan menguatkan imannya melalui shalat subuh dan amalan lainnya.

Dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Huraira Radhiyallahu Anhu, Rasulullah SAW bersabda bahwa para malaikat melihat Rasulullah sedang salat subuh.

“Para malaikat akan menemuimu siang dan malam, para malaikat akan menemuimu pada waktu salat subuh dan salat Asuri, kemudian orang-orang yang tidur akan naik (ke surga) dan memohon ampun kepadamu. Tuhan mereka, Dia mengetahui kondisi terbaikmu. Hamba-hamba-Nya – Apa yang menjadi hamba-Ku ketika kamu meninggalkan mereka? (HR. Bukhari & Muslim)

Sholat subuh mempunyai keutamaan yang tak kalah dengan ibadah lainnya, seperti memberi keberkahan, memperlancar aliran kata-kata baik, mencerahkan hati, dan menenangkan.

Namun, salat subuh dipilih sebagai tantangan tersulit karena dilakukan pada hari raya umat Islam.

Seringkali orang melaksanakan shalat Subuh sambil tidur, sehingga memperpendek ibadahnya dan mereka kembali tidur setelah beribadah kepada Allah SWT.

Menurut khatib Buya Yahya, tidur setelah sarapan pagi itu makruh dalam berbagai hal, namun tidak haram.

“Kata para ulama makruh karena inilah saatnya kita mendekatkan diri kepada Allah SWT,” jelasnya.

Lebih lanjut, pendakwah kelahiran Blitar ini mengatakan jika memutuskan tidur setelah selesai hari Senin, maka aliran rahmat akan melambat.

“Dia akan kehilangan banyak hal, seperti makanan, persediaannya terbatas,” katanya.

Dalam salah satu hadits sejarah yang menjelaskan hilangnya harta jika tidur setelah sarapan, Rasulullah SAW bersabda:

“Tidurlah setelah shalat subuh (fajr) dan lalai dalam mencari makan.” (HR.Thabrani)

Namun, pendakwah kharismatik berusia 51 tahun ini tidak bisa menahan perasaan tertidur sehingga tidak menghentikan mukmin yang ingin tidur.

“Oleh karena itu tidak haram, tidak ada larangan, jadi boleh tidur setelah salat Subuh,” tegasnya.

Namun hukumnya makruh, dan seperti yang dikatakan Imam Haddad, ada dua masa yang tidak boleh kita lupakan dan harus kita lupakan, lanjutnya.

Dikatakannya, saat ini merupakan waktu yang sangat efektif dan penting untuk meningkatkan kebajikan manusia dengan melakukan berbagai aktivitas agar tidak tertidur.

Yang pertama setelah shalat Asuri sampai magrib, dan yang kedua setelah shalat subuh sampai terbit matahari, kedua waktu ini merupakan dua waktu yang penting.

(jauh/hap)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top