disinfecting2u.com – Sous Visa tak lagi diam, namun kini Betrand Kelima semakin beranjak dewasa bahkan diminta untuk diajari cerita tersebut.
Usai berpisah dari Ruben Onsu, Sarwendah kini tinggal bersama anak-anaknya, termasuk Betrand Peta.
Betrand Peto hadir di keluarga setelah ia diasuh oleh Ruben Onsu dan Sarwendah, namun publik salah mengartikan kecintaannya pada sang ibu.
Artinya, publik menilai Betrand Peto atau Onyo punya hubungan spesial dengan Sarwendah, apalagi keduanya tidak memiliki hubungan darah.
Pasalnya Onyo menunjukkan rasa cintanya dengan memeluk dan mencium Sarwendah. Hal ini menimbulkan kecurigaan besar di kalangan masyarakat setelah beranjak dewasa. Sarwendah mengaku Betrand Peto memintanya untuk mengajarkan hal tersebut dan dia bahkan sangat terkejut dengan permintaan Ony.
Sarwendah dan Ruben Onsu. (Kolase tvOnenews)
Mantan istri Ruben Onsu ini mengungkap Betrand Peto semakin menua. Dia saat ini sedang belajar di universitas.
Sebagai seorang ibu, Sarwendah mengaku selalu berpesan kepada Ony tentang pentingnya tanggung jawab, apalagi ia merupakan anak pertama dan laki-laki.
Onyo mulai tumbuh dewasa pada usia 19 tahun. Sarwendah berkata di akun YouTube Melaney Ricardo, “Saya pikir dia belajar bagaimana bertanggung jawab pada dirinya sendiri di akhir hari ketika dia masih kecil rasa tanggung jawab.
Mantan anggota Cherrybelle itu heboh melihat Onyo menunjukkan rasa penasaran yang besar.
Salah satu yang ingin dilakukan Onyo adalah mencari uang sendiri dengan berjualan live di media sosial.
“Ada pemulung, tapi dia ingin mencari uang sendiri. Onyo meminta Live untuk belajar ‘Bun Life’. Sebagai orang tua, kami mendukung Onya, apa pun yang ingin ia jual, sebagian besar adalah apa yang ia ketahui dan sukai. “Jadi dia minta dijual,” ujarnya.
Belakangan ini, kemesraan Sarwendah dan Betrand Peto selalu dianggap tak wajar oleh netizen.
Sarwendah menegaskan, dirinya tidak akan tinggal diam jika ada yang membesarkan anaknya.
“Sedih. Kalau orang bilang operasi kosmetik, saya tidak ambil pusing,” kata Sarwendah.
“Tetapi jika menyangkut masalah anak saya, saya kesulitan. “Jadi aku mau Onya, Thalia, dan Thania karena menurutku petunjuk digitalnya ada. Asal nggak salah, harus pintar. Berani ngomong.”
Maka Sarwendah membawa Onyo menemui psikolog untuk memastikan anaknya tidak terganggu dengan pemberitaan negatif tersebut.
“Awalnya saya merasa diam itu emas. Akhirnya saya mulai serius mencatatnya. Ketika anak saya melihatnya secara mental, Onyo pun memeriksakan diri ke psikiater.” kata Sarwendah. (hnf / kmr)