disinfecting2u.com – Pemilihan kepala daerah (pilkada) di seluruh wilayah Indonesia berlangsung serentak pada Rabu (27 November 2024). Dalam salah satu ceramahnya, Ustaz Adi Hidayat (UAH) pernah menjelaskan dua tipe yang lahir setelah kompetisi. Momen Pilkada hari ini.
Namun, Ustaz Adi Hidayat (UAH) sebelumnya mengingatkan, terpilihnya dirinya sebagai pemimpin oleh masyarakat berarti menaruh harapan besar padanya.
“Saya mengharapkan semua kebaikan dan kemakmuran dari kepemimpinan ini,” kata UAH dikutip disinfecting2u.com di saluran YouTube-nya.
Ustaz Adi Hidayat mengatakan akan lahir dua tipe pemimpin pasca pilkada… (Sumber: Antara)
Oleh karena itu, dalam ceramahnya tersebut, ia berharap agar seluruh pemimpin selalu ingat bahwa rakyat harus sejahtera melalui Ustaaz Adi Hidayat.
“Ada kebaikan, ada kemakmuran, ada kemakmuran,” jelas UAH.
Kemudian Ustaj Adi Hidayat mengingatkan mereka yang terpilih untuk tidak pernah menipu rakyat.
“Tolong jangan khianati misi cinta dan harapan komunitas yang dipercayakan kepada kalian semua ini,” pesan UAH.
“Mereka menginginkan kemakmuran, kemakmuran, perdamaian,” katanya.
Barulah Ustaz Adi Hidayat menjabarkan dua pilihan konkrit bagi mereka yang terpilih.
“Perlu diketahui, kalau Tuhan memberi itu ada dua jenisnya,” jelas UAH.
Ciri pertama bisa jadi yang menerimanya adalah orang baik yang memancarkan aura kebaikan, lanjutnya.
Kedua, menurut Ustaz Adi Hidayat, seorang pemimpin dipilih untuk menunjukkan lingkungan yang sebelumnya tidak terlihat.
“Mungkin dianggap kurang ideal atau baik, tapi tidak mengarah dan menyebarkan aura kejahatan, tidak,” tegas UAH.
“Tapi sebenarnya melihat siapa disekitarnya yang menawarkan sesuatu yang tidak baik,” lanjutnya.
Jadi, menurut Ustaz Adi Hidayat, sepertinya belum terbuka sepenuhnya.
Meski demikian, Ustaz Adi Hidayat berharap dan mendoakan agar pemimpin terpilih menjadi yang terdepan.
“Mereka adalah orang-orang baik yang akan menyebarkan aura kebaikan di negeri ini dan ke seluruh lapisan masyarakat,” harap UAH.
Ustaz Adi Hidayat lantas mengingatkan bahwa segala sesuatu yang kita terima di dunia ini hanyalah anugerah dari Allah SWT.
Oleh karena itu, setiap pemimpin hendaknya selalu ingat bahwa jabatannya adalah jabatan amanah dan kelak harus dipertanggungjawabkan.
“Karena pada akhirnya semuanya diserahkan kepada semua orang, maka amanah jabatan ini, setinggi apa pun, ditinggalkan,” kata UAH.
“Kalau kita tidak berangkat duluan dengan meninggal dunia atau jabatan meninggalkan kita di akhir masa jabatan,” lanjutnya.
UAH mengingatkan kita bahwa keadaan dunia sedang berakhir. Tapi ingatlah bahwa perhitungannya akan datang.
“Maka jagalah itu sebagai perintah Allah subhanahu wa taala,” jelasnya.
Ustaz Adi Hidayat kemudian berharap setiap pemimpin terpilih selalu mengingat surat Ali Imran ayat 26.
Tuhan memberkati
Artinya: (Nabi Muhammad) Katakanlah: “Ya Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa yang Engkau kehendaki dan ambil kekuasaan dari siapa pun yang Engkau kehendaki. Anda meninggikan siapa yang Anda inginkan dan merendahkan siapa yang Anda inginkan. Di tangan-Mu segala sesuatunya baik.” Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS Ali Imran: 26)
Inilah pesan penting Ustaz Adi Hidayat untuk para pemimpin
Ustaz Adi Hidayat mengatakan akan lahir dua tipe pemimpin pasca pilkada… (Sumber: istockphoto)
Dalam kiamat, hanya para pemimpin yang akan mempunyai mimbar
Rasulullah saw.
“Pada hari yang tidak ada bayangan kecuali bayangan Allah, ada tujuh kelompok, yaitu: hanya para pemimpin, para pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah, orang-orang yang selalu melekat pada masjid, kedua kekasih.” Satu sama lain karena Allah, orang-orang yang enggan berbuat maksiat dengan wanita cantik karena takut kepada Allah, orang-orang yang ikhlas bersedekah, dan orang-orang yang mengingat Allah dalam kesendirian hingga menitikkan air mata.”
Rasulullah saw.
Pesan yang Tuhan kehendaki, Tuhan menginginkan, Tuhan menginginkan, Tuhan menginginkan, Tuhan menginginkan, Tuhan menginginkan, Tuhan وَجَلَّ, وَكِلْتَا يَدَيْهِ يَمِينٌ, الَّذِينَ يَعْدِلُونَ فِي حُكْم ِهِمْ وَأَهْلِيهِمْ وَمَا وَلُوا». Diterbitkan oleh Muslim.
“Sesungguhnya orang-orang yang beramal shaleh di hadapan Allah, maka dia termasuk dalam Manbir Cahaya, yaitu. H. orang-orang yang berlaku adil terhadap hukumnya, terhadap keluarganya, dan terhadap orang-orang yang tunduk padanya.” (HR Muslim: 1827)
Wallahulam
(memegang)