disinfecting2u.com – Jumat (1/10/2024), tak terasa sudah 3 hari jemaah umrah dan Aqsa Elharman Wisata tiba di Palestina. Melihat Masjid Al-Aqsa, menyentuh tembok dan sujud saja tidaklah cukup.
Sungguh menyedihkan Nabi meninggalkan bumi ini. Kami betah berada di dalamnya, kedamaian hati kami rasakan ketika bertemu dengan umat Islam di Masjid Al-Aqsa.
Kita doakan semoga suatu saat bisa kembali ke Masjid Al-Aqsa.
Namun, perjalanan harus tetap berjalan sesuai jadwal. Kami berkendara kembali ke Yordania, melintasi perbatasan yang dijaga ketat menuju Israel.
Saking ketatnya, salah satu peserta tanpa sengaja menjatuhkan bungkusan obat ke dalam sakunya sehingga menyebabkan mesin penguji berbunyi bip, sehingga pengujian harus diulang beberapa kali.
Untungnya, tidak butuh waktu lama bagi kami untuk keluar dari perbatasan paling menyusahkan di dunia ini.
Elharamen Wisata benar-benar tahu bagaimana membuat jamaahnya nyaman. Setelah meninggalkan perbatasan, kami menuju Laut Mati.
Secara geografis, Laut Mati terletak di pesisir barat Palestina, berbatasan langsung dengan Yordania bagian timur.
Laut Mati sebenarnya disebut danau, karena awalnya terbentuk dari celah kecil di Lembah Sungai Yordan (Jordan Rift Valley).
Namun keretakan yang terbentuk tiga juta tahun lalu terus melebar hingga mencapai luas 605 km persegi.
Kawah ini kaya akan garam, kapur, dan gipsum sehingga air yang terperangkap tidak cocok untuk makhluk hidup.
Itu sebabnya danau ini dinamakan Laut Mati, selain ukurannya yang besar dan airnya yang asin tidak ada makhluk hidup di dalamnya.
Laut Mati mengandung jumlah garam tertinggi di dunia. Secara umum kandungan garamnya mencapai sekitar 32 persen dibandingkan rata-rata kandungan garam lautan.
Karena kandungan garam yang tinggi di Laut Mati, siapa pun yang memasukinya bisa dengan mudah berenang.
Menariknya lagi, lumpur dan garam Laut Mati memberikan efek mempercantik kulit.
Usai puas berenang di Laut Mati, jamaah umroh dan Aqsa Elhermen Wisata berupaya membersihkan jenazah dari lumpur Laut Mati.
Mineral yang ada di dalamnya dipercaya ampuh meremajakan sel kulit mati, melembabkan dan menguatkan kulit.
Rahasia ini telah lama diketahui oleh para pemimpin zaman dahulu mulai dari Cleopatra hingga Herodes Agung, yang konon rutin mengunjungi Laut Mati untuk mendapatkan efek awet muda.
Ada banyak resor dan toko suvenir yang tersebar di sekitar Laut Mati, menawarkan barang-barang seperti lulur, sabun, dan kerajinan menarik untuk dibawa pulang.
(AMR)