Semarang, disinfecting2u.com – Pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah (Pilgub Jateng) mendapat dukungan dari masyarakat terhadap dua pasangan calon yang bersaing.
Paslon Ahmad Luthfi-Gus Yasin didukung 1.000 Bu Nyai dan Nawaning Lugas (Luthfi-Gus Yasin) se-Jawa Tengah.
Pada Kamis, 3 Oktober 2024, Wagub Ahmad Luthfi dan Wagub memberikan pernyataan dukungan melalui doa bersama bersama Al-Quran Khataman dan 1.000 istri Nyai dan Nawaning Lugas (Luthfi Yasin) se-Jawa Tengah di Hotel Po, Kota Semarang. Diumumkan. Taj Yasin Maimun.
“Kami berupaya semaksimal mungkin memberikan dukungan yang dapat dilipatgandakan kepada 1.000 Bu Nyai dan Nawaning Lugas yang masing-masing memiliki keluarga dan tetangga sendiri,” kata Hj Maftuhah Minan dari Nyai Khos Jawa Tengah. Mereka akan turun pada 27 November dan mendukung pemenangnya.
“Kami punya gerbong yang mengangkut 15.000 orang teman, belum termasuk suami, saudara perempuan, anak, dan tetangganya. Mungkin ada 100.000 gerbong di belakang kami,” kata Hj Maftuhah Minan.
Ada alasan Ibu Nyai dan Nawaning Lugas mendukung Ahmad Luthfi dan Gus Yasin. Mereka mencari pemimpin Jawa Tengah yang peduli terhadap pesantren dan umat Islam. Ada kecemburuan di daerah lain dimana Ulama dan Umara bersatu untuk memajukan pendidikan di pesantren.
Nyai Khos lainnya, Hj Hanik Maftuhah, menginginkan Jawa Tengah yang religius. Menurutnya, mencari pemimpin yang berminat dengan pesantren tidaklah mudah. “Tapi Insya Allah Bu Nyai akan menyatukan Jawa Tengah untuk pembangunan, dan orang bijak tinggal memilih,” kata Hj Hanik Maftuhah.
Calon Gubernur Ahmad Luthfi mengatakan pesantren akan mendunia di masa depan. Sebuah program telah disiapkan untuk mewujudkan hal ini. Mulai dari perluasan kapasitas Santri, Kiai dan Nyai, hingga fasilitas pesantren.
Untuk meningkatkan daya saing pesantren, dukungan APBD juga harus diperluas. Gus Yasin menegaskan, APBD difokuskan untuk peningkatan kualitas pondok pesantren di Jawa Tengah.
Gus Yasin sependapat dengan Ahmad Luthfi mengatakan: “APBD untuk agama akan meningkat. Kesejahteraan ustadz, pesantren, pesantren, dan santri akan meningkat.”
Berbagai aspirasinya pun disampaikan secara langsung pada acara ini. Mulai dari seruan peningkatan insentif bagi guru pesantren, kesetaraan di pesantren, hingga peningkatan kapasitas desa untuk menjadikan Jawa Tengah lebih religius. (tjs/bus)