Jakarta, disinfecting2u.com – Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk keras pembunuhan massal warga sipil di Gaza utara di tengah serangan mematikan Israel di wilayah Palestina.
“Sekretaris Jenderal mengutuk keras serangan yang terus berlanjut dan meningkatnya korban jiwa di Jalur Gaza, termasuk serangan udara Israel di Beit Lahiya, yang menewaskan puluhan warga Palestina, termasuk banyak wanita dan anak-anak,” kata juru bicara PBB Farhan Haq. pada hari Selasa (22/10/2024).
Menyerukan keselamatan dan rasa hormat terhadap warga sipil, Haq mengatakan Sekretaris Jenderal PBB sangat prihatin dengan memburuknya situasi warga sipil di Gaza utara, termasuk pengungsian skala besar dan kurangnya kebutuhan dasar untuk bertahan hidup.
“Sekretaris Jenderal menyerukan akses segera dan tanpa hambatan bagi tim kemanusiaan dan penyelamat untuk menyelamatkan penduduk Jalur Gaza bagian utara,” katanya.
Menekankan pentingnya perawatan medis dan pasokan penting, Haque mengatakan pelanggaran hukum kemanusiaan internasional di Gaza yang dilakukan oleh semua pihak dalam konflik tidak dapat diterima dan pertanggungjawaban atas kejahatan internasional yang dilakukan oleh pihak mana pun sangat penting.
Haq mengulangi seruan Guterres untuk segera melakukan gencatan senjata dan pembebasan sandera di Gaza.
Serangan udara Israel pada Sabtu (19/10) menyasar rumah sakit Kamal Adwan di Gaza utara, menewaskan sedikitnya 87 orang dan melukai puluhan orang, termasuk anak-anak.
Serangan Israel juga menghancurkan kompleks perumahan di Beit Lahiya, Gaza utara, kata para saksi mata.
Militer Israel melanjutkan serangan besar-besaran di Gaza utara di tengah tindakan keras yang aneh.
Serangan tersebut merupakan episode terbaru dalam kampanye brutal Israel sejak serangan Hamas tahun lalu, yang menewaskan lebih dari 42.600 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai 99.800 lainnya.
Perang Israel telah menyebabkan hampir seluruh penduduk Gaza mengungsi, dan blokade yang sedang berlangsung memperburuk kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan.
Israel menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Jalur Gaza.