disinfecting2u.com – Sarwendah sepertinya punya banyak cerita menarik tentang masa lalunya sebagai anggota girl grup Cherrybelle.
Dalam wawancara eksklusif yang ditayangkan program Talk Talk pada 18 September 2024, Sarwendah bersama Felly dan Silvi, dua mantan sahabatnya, mengungkap banyak perbedaan antara mereka saat masih menjadi perwakilan Cherrybelle.
Dalam cerita ini, mereka banyak menceritakan kisah-kisah menarik yang belum pernah terungkap sebelumnya, antara lain konflik-konflik kecil antar anggota dan konflik-konflik yang kerap mengejutkan internet.
Sarwendah mengenang masa-masa sulit namun mengingat Cherrybelle di puncak popularitasnya.
Diakui Sarwendah, selama berada di Cherrybelle, pergerakan antar anggota sangat kuat.
Tak hanya banyaknya tarian dan nyanyian, ada juga sedikit kontroversi di balik panggung.
“Kami berdua (menulis ke Silvi) sering dimarahi karena tidak pandai menari atau menyanyi,” kata Sarwendah sambil tertawa. Peristiwa ini, katanya, menguras emosi dan fisik.
Tak seperti biasanya, Sarwendah dan Silvi memilih “bersembunyi” saat upacara agar tidak terus-terusan dimarahi.
“Kadang-kadang kami sembunyi agar tidak dimarahi terus-menerus,” tambah Sarwendah sambil tersenyum.
Namun latihan fisik yang berat hanyalah sebagian kecil dari berbagai konflik yang mereka hadapi.
Felly dalam obrolan tersebut juga membuka topik konflik lain yang sering terjadi antar manusia.
Salah satu konflik yang sering muncul adalah pemilihan pakaian atau aksesoris yang akan ditampilkan di atas panggung.
“Memilih pakaian memang selalu menjadi masalah, apalagi soal warna dan gaya. Bisa jadi pertarungan,” kata Sarwendah.
Felly mengatakan, “Kadang kita merasa hanya itu yang tersisa. Jadi, ada saja yang membuat perselisihan soal pakaian, sepatu, atau aksesoris.”
Hal-hal kecil seperti ini, meski terkesan sepele, namun tak jarang menimbulkan konflik di antara keduanya.
Selain masalah pakaian, konflik juga muncul di panggung ketika anggota memukul atau menginjak orang lain.
“Kesalahan atau kendala sering terjadi, apalagi saat situasi sedang ketat,” kata Felly. Menurut keterangannya, hal itu bisa menggugah perasaan para jemaah.
Meski kerap menghadapi konflik, namun para anggota Cherrybelle tidak bisa menyelesaikan masalah tersebut secara langsung. Mereka suka mengolok-olok satu sama lain. “Kalau ada masalah biasanya kita diam dulu, baru kita pernyataan,” kata Felly sambil tertawa bersama Sarwendah.
Tak kalah menarik, Sarwendah dan Felly juga memperlihatkan adegan lucu saat bepergian bersama di dalam bus kecil yang sempit.
“Bayangkan dua belas atau lebih dari kita berada dalam satu mobil penyu. Panas sekali suasananya,” kata Felly mengenang masa-masa itu.
Selain itu, kelelahan fisik dan mental akibat padatnya jadwal, serta gaji yang tidak seimbang, kerap menimbulkan konflik internal.
“Kami capek, gajinya rendah lagi,” tambah Kiki Saputri. Menurut Felly, terkadang konflik muncul karena perkataan dari luar yang merusak hubungan antar anggota.
Meski banyak perbedaan pendapat dalam perjalanan Cherrybelle mereka, Sarwendah, Felly, dan Silvi semuanya sepakat bahwa semua itu adalah bagian dari perjalanan mereka sebagai grup yang dicintai banyak penggemar.
Mereka tetap berteman meski tak lagi bekerja sama sebagai satu tim.
Kisah-kisah yang mereka bagikan dalam wawancara ini membuka mata publik terhadap aksi di balik penampilan luar biasa Cherrybelle.
Di balik kesuksesan mereka terdapat perjuangan dan tantangan yang mereka hadapi, termasuk perselisihan kecil yang memperkuat ikatan keluarga.
(af)