Sarwendah Akui Kerepotan Asuh Betrand Peto sejak Cerai dari Ruben Onsu, Pesan Buya Yahya Jangan Sembarangan Adopsi Anak Angkat

disinfecting2u.com – Selebriti sekaligus penyanyi Sarwendah Tan bercerita tentang sikapnya dalam merawat Betrand Peto sejak perceraiannya dengan Ruben Onsu diputus oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Selasa (24/9/2024). akan menjalani kehidupan barunya dengan mengasuh anak angkatnya, Betrand Peto dan kedua anaknya, Thania Putri Onsu dan Thalia Putri Onsu.

Karena Sarwendah tidak bersama Ruben Onsu, ia menjalani rutinitasnya menjaga Betrand Peto, Thalia, dan Thania. Ia mengungkapkan, setiap anak memiliki kepribadian yang berbeda-beda.

Istri Ruben Onsu pun menyinggung cara merawat Betrand Peto alias Onyo. Sarwendah memilih anak angkat yang tumbuh besar sebagai tanda menjadi pribadi yang dewasa.

Sarwendah terang-terangan mengaku bingung bagaimana menghadapi Betrand Peto yang saat ini tidak memiliki Ruben Onsu di rumahnya.

 

Sarwendah mengaku sering bingung bagaimana cara mengasuh anak laki-laki. Pasalnya, ia terus belajar lebih jauh tentang Onyo, yang kini usianya masih remaja.

Beda kelakuannya karena harus tahu lebih banyak tentang karakternya (Betrand Peto), kata Sarwendah Tan kepada Kiky Saputri di podcast YouTube Resmi Kiky Saputri yang dikutip, Rabu (16/10/2024).

Onyo dilatih oleh anggota tim wanita asli Cherrybelle untuk memamerkan penampilan dan perilaku dewasanya. Pasalnya, anak angkat tersebut berusia 19 tahun.

Tumbuh dewasa berarti dia harus belajar mengambil tanggung jawab, katanya.

Namun Sarwendah mengungkapkan dirinya lebih tertarik dengan anak angkatnya. Ia kerap berbagi kegembiraan dan kebahagiaannya dengan Onyo.

“Sekarang kita seperti sahabat, kita bisa bertengkar, kita bisa berdebat. Karena semakin besar,” jelasnya.

Apalagi Sarwendah harus membesarkan Betrand tanpa suaminya. Ia bercerita tentang uang jajan Onyo dalam bentuk bulanan.

Ia membantah kalau uang sakunya itu seperti biaya sepeda motor, tapi malah berkisar UMR. Pelajaran ini ia berikan agar Onyo bisa mulai bekerja.

“Saya ajari dia cara mengelola uangnya dulu, jadi dia yang mengatur uangnya lho,” jelasnya.

Sarwendah mengatakan, Betrand selalu berusaha menggunakan uangnya sendiri, baik melalui sumbangan maupun hasil kerja kerasnya dari luar.

Jadi tergantung dia, itu saja, Onjo sendiri berpikir, bagaimana orang lain bisa hidup seperti ini, Onjo tidak bisa, kadang saya merasa seperti itu, ujarnya.

Dengan pernyataan Sarwendah tersebut, semakin sulit membuka sikap mengasuh Betrand Peto meski tetap berusaha mengingat pesan Buya Yahya tentang mengasuh anak angkat dari sudut pandang Islam. Oleh karena itu, wajib diterima . Anak Islam Tunjukkan Orang Tua Sarwendah oleh Betrand Permintaan Tanpa Gambar Ruben Onsu? Buya Yahya menjelaskan dengan baik.

Dilansir disinfecting2u.com melalui kanal YouTube Al-Bahjah TV, Rabu, Buya Yahya membahas tentang hukum anak angkat lewat kisah Sarwendah-Ruben Onsu dan Betrand Peto.

 

Buya Yahya menjelaskan, Islam masih memperbolehkan pengangkatan anak. Ia percaya bahwa pilihan ini adalah cara untuk mendapatkan imbalan yang besar.

Namun Buya Yahya mengingatkan, undang-undang pengangkatan anak bisa menjadi kendala. Ia menambahkan, ada dosa dari keputusan tersebut.

“Mengangkat anak salah jika diartikan mengangkat anak untuk mengubah nasab,” jelas Buya.

Pengawas LPD Al Bahjah menjelaskan secara rinci, dilarang mengubah urutan lahir bila memang ingin mengangkat anak angkat. Ia mencontohkan, anak angkat diakui sebagai anak yang masih hidup, contohnya Islam melarang mengubah urutan kelahirannya.

“Dia punya bapak, catat dia dan nama bapaknya di buku, itu haram dan tidak boleh,” kata Buya.

Namun Sarwendah saat bersama Ruben Onsu pernah mengatakan bahwa suku Onyo tetaplah anak orang lain yang tidak ada satupun yang berubah.

Buya Yahya mengatakan, dianjurkan untuk mengasuh anak angkat. Syaratnya, wali akan merawat anak tersebut dengan baik hingga ia tumbuh besar agar tidak mengubah perilakunya.

“Tapi kalau angkat anak, berarti ingin mengasuh, karena istri tidak punya anak, dan tidak punya anak, ingin mengasuh seseorang,” kata Buya.

“Jadi itu patut diapresiasi, apalagi kalau itu orang miskin, orang miskin yang tidak mampu membayar tagihannya, ambillah, sangat terpuji,” ujarnya.

(melompat/melompat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top