disinfecting2u.com – MW Hangstri merupakan salah satu atlet yang namanya melejit sejak penampilan impresifnya bersama klub Korea Selatan Daejeon Jeong Kwan Gang Red Sparks musim lalu.
Bersama Red Sparks, MW Hungestry berhasil tampil impresif dan menjadi salah satu pemain kunci pelatih Ko Hae-jin.
Musim lalu, Megawati Hangestry Red Sparks mencetak 781 poin, 736 poin di babak reguler, dan 45 poin di babak playoff.
Hasil ini membuat Red Sparks kembali memilih pemain voli Jamber di babak perempat final draft Asia musim ini.
Alhasil, pemain berjuluk Megathorn itu mendapat perpanjangan kontrak satu musim dari Red Sparks.
Selain itu, MW Hengtree juga akan mendapat kenaikan gaji yang signifikan pada musim keduanya di K-League.
Pada musim pertamanya di K-League, Megawatt Hungstr dilaporkan mendapat gaji sebesar $100,000.
Kini di musim keduanya, pemain voli Jamber itu mendapat gaji sebesar $150.000 atau Rp 2,3 miliar.
Sementara itu, selain Megawati Hangistry, nama Fahri Septian juga mencuri perhatian Volimanya Indonesia.
Pasalnya, bintang voli utama timnas putra Indonesia itu melanjutkan kariernya di luar negeri pada musim lalu.
Al-Fahri dikabarkan bergabung dengan SKV Montana yang bermain di Liga Bola Voli Bulgaria.
Sama seperti Mega, penampilan Fehri Sabetian bersama SKV Montana musim lalu pun tak mengecewakan.
Fehr kerap dipuji oleh sang pelatih karena turut andil membawa SKV Montana meraih kemenangan.
Meski keduanya sama-sama berprestasi saat bermain untuk klub di luar negeri, ada perbedaan mengejutkan jika melihat pendapatan masing-masing.
Manajer Fehri Sebtian, Ario Prakoso mengatakan, Fehri mendapat penghasilan sekitar Rp 650 juta selama bermain di Eropa.
Menurut Ario, jumlah tersebut masih setara dengan pemain pro liga Indonesia, namun dengan peluang yang didapat, hal tersebut tidak main-main.
Ia mengatakan, Al-Fahri mendapat fasilitas berupa apartemen pribadi, mobil, dan asuransi kesehatan selama bermain di Eropa.
Namun masih belum ada informasi detail kontrak Fehri Sabetian dengan SK Montana.
(amr/kg)