disinfecting2u.com – Shin Tae-yong dan Luis Milla sama-sama tercatat sebagai pelatih Timnas Indonesia yang dikenal mendukung toleransi beragama.
Shin Tae-yong dan Luis Milla sudah lama aktif menjadi pelatih timnas Indonesia.
Namun ada perbedaan antara Shin Tae-yong dan Luis Milla saat melatih Timnas Indonesia.
Soal toleransi beragama, Shin Tae-yong dan Luis Milla sempat mengaku tak menghalangi para pemain Timnas Indonesia untuk beribadah sesuai keyakinan masing-masing.
Keduanya selalu memberikan kebebasan dan mengatur jadwal antara sepak bola dan kebutuhan spiritual timnas Indonesia. ? Shin Tae-yong
Shin Tae-yong pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 2019. Ia mendapat kontrak berdurasi 8 tahun untuk memimpin Timnas Indonesia hingga tahun 2027.
Sejak tahun 2019, Shin Tae-yong mendampingi Timnas U23 Indonesia hingga kini fokus membawa timnas senior untuk berlaga di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Soal toleransi beragama, STY sapaan akrabnya pernah angkat bicara kepada media Korea Selatan, Sportalkorea. Hal ini tak lepas dari keinginannya untuk memajukan budaya dan agama di Indonesia.
Ia sudah mengetahui bahwa masyarakat Indonesia sudah masuk ke dalam agama.
Coach Shin akhirnya harus belajar dan bertemu dengan tokoh-tokoh untuk berbagi ilmu tentang agama Islam.
Sejak bertemu dengan beberapa tokoh agama, ia bahkan mengatur jadwal latihan dan pertandingan agar tidak bertepatan dengan waktu salat para pemain.
Selain itu, pada hari Jum’at pelaksanaan salat Jumat bersifat tetap dan tidak dapat diubah karena khusus bagi laki-laki muslim.
Namun pada tahun 2023, pernyataannya yang mendukung toleransi beragama nampaknya tidak sejalan dengan pernyataannya.
Coach Shin sedang melatih Timnas U20 Indonesia yang saat ini berlaga di Piala Dunia U20 2023.
Selama proses pemusatan latihan, para pemain harus menjalankan puasa Ramadhan 1444 Hijriah.
Coach Shin bahkan memberi harapan agar para pemain Timnas U20 Indonesia tidak berpuasa di bulan Ramadhan.
Ia berharap puasanya bisa digantikan dengan hari lain selama proses pemusatan latihan.
Agak sulit juga buat saya. Karena pemain harus bisa makan tepat waktu, kata Shin Tae-yong, dikutip Senin (11/11/2024).
Meski demikian, Pelatih Shin tetap mempertahankan keyakinannya terhadap toleransi beragama. Ia mencoba menemui tokoh agama mengenai masalah ini.
“Jadi saya ingin sekali berkoordinasi dulu dengan tokoh agama dan pemain, agar saya bisa fokus pada hari pertandingan, dan sehari sebelumnya. Agar saya bisa fokus pada pertandingan,” ujarnya.
Artinya kita tetap makan tanpa puasa, mungkin hari puasanya bisa diubah setelah masa puasa selesai. Untuk itu, kita harus membahasnya lagi dengan para pemain dan tokoh agama semakin larut, lanjut Luis Milla. .
Pelatih asal Spanyol itu melatih timnas Indonesia pada periode 2017-2018. Ia melatih timnas Indonesia di level senior dan U23.
Di Garuda, Luis Milla menunjukkan toleransi beragama saat berlatih usai Timnas Indonesia menghadapi Islandia, Minggu (14/1/2018).
Luis Milla mengalahkan Evan Dimas cs di Lapangan ABC, Senayan siang hari, sekitar pukul 11.00-12.30 WIB.
Saat latihan sedang berlangsung, Luis Milla tiba-tiba menghentikan aktivitas pemainnya di lapangan.
Perintah tersebut hanya bersifat sementara. Keputusannya tak terkalahkan ketika muadzin mendengar adzan menyambut salat Dzuhur.
Keputusannya menghentikan latihan merupakan salah satu cara mewujudkan toleransi beragama antara pelatih dan pemain. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh dokter Timnas Indonesia, Syarif Alwi.
“Iya, biasanya Luis Milla memutuskan berhenti sebentar untuk menghormati,” kata Syarif.
Luis Milla pernah mengatakan, faktor utamanya adalah pemahaman budaya dan agama saat pertama kali datang ke Indonesia.
“Saya memahami situasi ini, kami ingin berbicara dengan para pemain agar mereka tetap nyaman dengan budaya yang ada,” kata Luis Milla saat menjadi pelatih Persib Bandung.
(kebahagiaan)