disinfecting2u.com – Pacar mantan pemain Red Sparks Megawati Hungerstri tak sengaja membeberkan aib timnya.
Rabu (27/11/2024) malam WIB, Daejeon Red Sparks kembali menjadi pemberitaan usai kalah dari AI Peppers pada laga Liga Voli Korea 2024-25.
Meski Megawati Hungestry kembali beraksi setelah pulih dari cedera, Red Sparks gagal menunjukkan performa terbaiknya dan kalah 1-3 (16-21, 25-17, 23-25, 20-25) di kandang sendiri, Chungmu Gymnasium.
Pertandingan tersebut sangat mengecewakan, terutama bagi suporter Megawati yang menunggu bintangnya kembali beraksi setelah absen karena cedera.
Sayangnya, meski Megatron hebat, tim secara keseluruhan tidak bisa menandingi permainan AI Peppers.
Namun, Red Sparks beberapa kali melakukan kesalahan sendiri sehingga membuat lawannya mendominasi permainan.
Pelatih Red Sparks Ko Hee-jin mengungkapkan padatnya jadwal menjadi penyebab utama buruknya performa timnya.
Mereka sebelumnya harus berjuang keras melawan GS Caltex dan menang dalam lima set alot.
“Pertandingan terakhir melawan GS Caltex berlangsung lima set. Para pemain kelelahan secara fisik dan mental. “Pertandingan hari ini sangat sulit dan performa kami sangat buruk,” ujarnya seperti dilansir The Spike.
Ia pun mengatakan timnya harus segera mencari solusi agar bisa pulih di laga berikutnya.
Pernyataan kontroversial sahabat Megawati Hungerstri yang sudah tak lagi bersama Red Sparks
Usai kalah dari Red Sparks, nama mantan rekan ganda Megawati, Giovanna Milana, kembali mencuat pada musim lalu.
Gia yang kini bermain untuk Klub Voli Atlanta pada turnamen League One Volleyball (LOVB) 2024/2025 di Amerika Serikat, melontarkan pernyataan mengejutkan mengenai mantan timnya.
Dalam siaran media sosialnya, Gia menjawab pertanyaan penggemar tentang tidak adanya pesan perpisahan dari Red Sparks saat meninggalkan klub.
“Masih menjadi misteri kenapa tidak ada kata gia di game Red Spark,” tulis salah satu penggemar Red Spark.
Diposting oleh Giovanne Milan di Instagram. Sumber: Tangkapan layar Instagram @gia_Day
Sayangnya tim hanya memperlakukan pemainnya sebagai aset dan bukan sebagai manusia, jawab Jia saat ditanya.
Pernyataan tersebut mendapat reaksi beragam dari netizen, ada yang mendukungnya, ada pula yang mengingatkannya untuk bersikap bijak.
Tanggapan Gia pun segera dihapus setelah menarik perhatian beberapa pihak.
Namun komentarnya memicu perdebatan di kalangan penggemar bola voli, terutama tentang bagaimana tim profesional memperlakukan pemainnya.
Hilangnya AI Peppers menuai reaksi keras dari para penggemar Red Sparks, terutama yang setia mendukung Megawati.
Banyak yang menilai tim kurang memberikan dukungan maksimal kepada Megawati yang baru pulih dari cedera.
“Menurutku bijaksana untuk tidak menjawab seperti itu. Ada pemain lain yang bekerja dan itu hanya kabar buruk bagi tim. Aku harap bukan kamu,” balas salah satu warganet.
Komentar Red Sparks dan Megawati di media sosial penuh kritik dan harapan agar tim segera meningkatkan kinerjanya.
Meski begitu, Megawati tetap mendapat banyak dukungan pribadi. Fans yakin dia masih bisa menjadi tulang punggung Red Sparks seperti musim lalu.
Pasangannya dengan Zia berhasil membawa tim ke babak playoff setelah absen selama tujuh tahun.
Red Sparks akan bertanding ulang melawan IBK Altos pada 30 November 2024.
Para suporter berharap Megawati Hungestri dan timnya segera pulih, mengatasi permasalahan internalnya, dan meraih hasil terbaik pada pertandingan mendatang.
Kekalahan menjadi pembelajaran penting bagi para pemain untuk meningkatkan taktik dan kondisi fisik agar bisa bersaing di level tertinggi. (ekst.)