NEWS LEMBARAN Saat Saham di Kawasan Asia Melesat, IHSG Justru Alami Pelemahan, Pengaruh Global Jadi Sebab Dominan

Jakarta, disinfecting2u.com – Indeks Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah tipis pada Rabu (23/10/2024).

Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,37 poin atau 0,04 persen menjadi 954.375.

IHSG hari ini mengalami pelemahan di saat mayoritas bursa saham kawasan Asia sedang menguat.

Bursa saham regional Asia yang menguat hari ini antara lain Hang Seng naik 261,20 poin atau 1,27 persen ke 20.760,15, Shanghai Composite naik 16,92 poin atau 0,52 persen ke 3.302,80 dan Indeks Straits Times naik 0,4.3.30 persen atau 0,030,76 persen atau .20,76 persen. .

“Penurunan indeks saham Amerika Serikat (AS) dan kenaikan imbal hasil obligasi 10-tahun AS terjadi di tengah meningkatnya keraguan bahwa bank sentral AS, The Fed, akan terus secara agresif memangkas suku bunga acuan atau bahkan mempertahankannya. November 2024,” kata kelompok riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam studinya.

Tekad perekonomian AS dan kekhawatiran terhadap implikasi fiskal atas kemenangan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump dalam pemilihan presiden (Pilpres) AS menjadi faktor yang terkait dengan munculnya keraguan tersebut.

Sementara itu, Dana Moneter Internasional (IMF) dalam laporannya memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi global tahun depan dan memperingatkan meningkatnya risiko akibat perang dan proteksionisme perdagangan.

Pertumbuhan ekonomi global diperkirakan tumbuh sebesar 3,2% year-on-year (y-o-y), turun 0,1% (y-o-y) dari perkiraan yang diumumkan pada Juli 2024, sedangkan pertumbuhan ekonomi global diperkirakan pada tahun ini akan tetap sebesar 3,2% (dalam skala tahunan). tahun). basis).

Tingkat inflasi global kemudian diperkirakan akan turun menjadi 4,3% pada tahun depan dari 5,8% pada tahun 2024.

Berdasarkan Indeks Sektor IDX-IC, terdapat lima sektor yang menguat dengan transportasi dan logistik di atas 1,21%, disusul sektor konsumsi dan industri masing-masing sebesar 0,89% dan 0,40%.

Sementara enam sektor terkoreksi dengan sektor properti mengalami penurunan terbesar yakni minus 0,95 persen, disusul sektor bahan baku dan infrastruktur masing-masing minus 0,59 persen dan minus 0,43 persen.

Saham-saham yang mengalami kenaikan terbesar adalah AGRS, BIPI, HOMI, ENRG dan LPPS. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar adalah UNIQ, PSAB, JARR, INPC dan MARI.

Frekuensi perdagangan saham tersebut tercatat di 1.373.822 bursa dan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 33,99 miliar lembar saham senilai Rp 14,78 miliar. Sebanyak 243 saham menguat, 323 melemah, dan 282 tak bergerak nilainya. (semut/penghitung)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top