Jakarta, disinfecting2u.com – Nilai tukar rupiah kembali melemah pada perdagangan Jumat (18/10/2024) dengan penguatan signifikan sebesar 0,04% menjadi Rp 15.513 per dolar AS setelah data ekonomi Amerika Serikat (AS) membaik secara signifikan. ditemukan Ini $15.507 dari putaran sebelumnya.
Dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama setelah data ekonomi AS membaik secara signifikan.
Data penjualan ritel mengalahkan perkiraan konsensus, hanya sebesar 0,3 persen. Klaim pengangguran awal turun menjadi 241,000 dari 260,000 pada pekan yang berakhir 11 Oktober 2024, yang berada di bawah ekspektasi 259,000.
Sementara itu, data ekonomi Amerika Serikat yang lebih baik akan meningkatkan ketidakpastian mengenai jalur penurunan suku bunga yang dilakukan Amerika Serikat.
Saat ini, peluang penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada bulan Desember 2024 adalah sekitar 70%, turun dari 80% sebelumnya.
Selain itu, tren bullish di Amerika Serikat didukung oleh indeks dolar dengan depresiasi euro. Saat ini, nilai euro terhadap dolar AS sedang melemah. Sesuai ekspektasi pasar, Bank Sentral Eropa memangkas suku bunga kebijakannya untuk ketiga kalinya pada tahun 2024 sebesar 25 basis poin menjadi 3,25%.
Inflasi zona euro kini telah turun menjadi 1,7% tahun ke tahun (y/y) pada bulan September 2024 dari 1,8% tahun ke tahun. Kedua angka ini menunjukkan peningkatan ekspektasi terhadap penurunan suku bunga yang lebih agresif oleh Bank Sentral Eropa, serta peningkatan selisih suku bunga Federal Reserve Funds Rate (FFR).
Yasha pun memperkirakan rupiah akan berada di kisaran Rp 15.450 per dolar AS. Harganya dolar hingga Rp 15.550 per dolar AS. (Dinding/NSP)