Rupiah Diprediksi Akan Kembali Melemah, Pengamat: Tak Ada Sentimen yang Mendorong Penguatan

Jakarta, disinfecting2u.com – Nilai tukar rupiah diperkirakan kembali melemah di hari-hari terakhir bulan Oktober 2024.

Hal ini melanjutkan tren akhir pekan lalu, saat rupiah melemah terhadap dolar AS pada Jumat (25/10/2024). Saat itu nilai tukar rupee melemah 0,40% dibandingkan hari sebelumnya. Nilai tukar rupiah bernilai Rp15.646 terhadap dolar AS, semakin melemahnya nilai tukar rupiah sebesar 0,91% sejak awal pekan lalu.

Dalam keterangan terpisah, pengawas mata uang Lukman Leong mengatakan pelemahan rupiah bertepatan dengan pemulihan ekonomi Tingkok.

Apalagi, belum ada sentimen khusus yang mendorong apresiasi rupee terhadap dolar Amerika (AS) belakangan ini.

Di luar Tiongkok, dolar AS tampak dinilai terlalu tinggi, karena diuntungkan oleh faktor teknis, katanya.

Imbal hasil Treasury AS bertenor 10 tahun juga turun menjadi 4,192%, turun dari level tertinggi sebelumnya di 4,192%.

Luckman memperkirakan rupiah akan melemah terhadap penguatan dolar AS akibat kekhawatiran investor menjelang pemilu presiden AS 2024 (Philpress).

“Kekhawatirannya adalah pada hasil jajak pendapat Donald Trump dan mereka semakin mendekati keunggulan Kamala Harris,” ujarnya terpisah.

Dia menambahkan, jika Trump menang, inflasi di AS akan meningkat karena kebijakan pajak dan tarifnya. “Ini mempersulit The Fed untuk menurunkan suku bunga,” katanya.

Pada pemilu 5 November, Harris memperoleh 48,2 persen suara, sedangkan Trump memperoleh 46,4 persen suara, menurut angka terbaru ABC News dan Selasa (22/10/2024).

Di sisi lain, perkiraan pelemahan rupiah dipengaruhi oleh peningkatan penurunan suku bunga The Fed.

Survei terbaru menunjukkan penurunan suku bunga dibatasi hanya 50 basis poin pada tahun ini, dengan penurunan sebesar 25 basis poin per bulan. Pemangkasan suku bunga bisa mencapai 70 basis poin dibandingkan sebelumnya. (vsf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top