Jakarta, disinfecting2u.com – Rupiah melemah pada perdagangan Selasa (26/11/2026) Rupiah melemah 54 poin atau 0,34 persen menjadi Rp15.935 per dolar AS pada akhir perdagangan Selasa, dari Rp15.881 per dolar sebelumnya.
Rupee melemah karena data Indeks Manajer Pembelian (PMI) Amerika Serikat (AS) yang kuat, menurut pengamat pasar uang. “Data PMI AS yang kuat, khususnya sektor jasa yang mengalahkan ekspektasi, memperkuat pandangan pasar bahwa perekonomian AS tetap stabil dan berkontribusi terhadap rendahnya ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga oleh Federal Reserve,” kata Taufan Dimas Hareva. ANTARA.
Dalam kondisi ini, dolar tetap kuat dan mungkin memberikan tekanan pada rupee dalam waktu dekat, katanya. PMI Komposit S&P bulan November 2024 dilaporkan sebesar 55,3, naik dari bulan sebelumnya sebesar 54,1. Lebih lanjut, Taufan mengatakan ada beberapa faktor utama yang mempengaruhi pergerakan rupee pada penutupan perdagangan hari ini, khususnya ketergantungan rupee terhadap dolar AS.
Saat ini, dolar didukung setelah pengumuman pencalonan Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan AS, yang meningkatkan sikap positif terhadap kebijakan fiskal ekspansif Presiden AS yang baru terpilih Donald Trump (vsf).