Jakarta, disinfecting2u.com – Wakil Presiden UMKM (Waman) Helvi Uni Morasa meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani mengkaji ulang tarif barang impor agar produk lokal khususnya dari UMKM bisa bersaing. Indonesia biasanya memiliki harga yang tinggi sehingga lebih disukai oleh UMKM dibandingkan produk lokal.
“Kementerian minta tarif bea masuknya ditinjau ulang. Tapi itu tidak mudah. Karena kita berhadapan dengan barang yang datang ilegal. Kabinet Merah Putih juga berusaha membeli barang dari luar, termasuk obat-obatan,” kata Helvi. , Minggu (1/12/2024).
Selain melarang barang impor, Helvi mengatakan pemerintah juga berupaya memperkuat UMKM. Akses permodalan khususnya dengan meluncurkan skema pembiayaan UMKM LPDB.
Helvi mengatakan, para pelaku UMKM selama ini menekan perbankan untuk menurunkan suku bunga pelaku UMKM.
Jadi persaingan harga semakin meningkat, ujarnya.
Helvi, pemerintah melalui Kanwil membuat registrasi pelaku UMKM yang akan memberikan perlakuan individual sesuai kelompoknya seperti pertanian, fesyen, pangan, atau ekonomi alam.
“Karena setiap klaster memiliki penanganan yang berbeda-beda, kami yakin semua proyek akan bermanfaat bagi masyarakat dari awal, sesuai instruksi Presiden Prabowo,” ujarnya.
“Tentu perlu dukungan semua pihak. Apalagi kita konsumsi pasar, produk dalam negeri. Saya yakin UMKM tidak jalan. Kita hanya menggunakan produk impor meski kualitasnya tidak rendah,” imbuhnya. (semut)