disinfecting2u.com – Wali LPD Al Bahjah Kh Yahya Zainul Ma’Aarif Zakat, “kata Buuy Yahyan, ada beberapa hal yang mempengaruhi mereka agar bisa menikmati aliran rezeki yang tiada henti.
Buya Yahyan mengatakan, orang yang santai mencari nafkah namun tidak shalat atau tidak mengeluarkan zakat, maka itulah yang terkena dampak kebahagiaan dunia.
“Takutlah segala nikmat yang Allah berikan kepadamu selama kamu masih maksiat, hati-hati jangan sampai menjadi ITACHIA TERSEDIA PADA SABTU (21) 2): 12/2024).
Pertama, Buya Yahyan menjelaskan bahwa shalat merupakan ibadah wajib yang harus ditekankan dan dilaksanakan oleh umat Islam.
Doa mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan dan pemberian hadiah setelah aktivitas keagamaan manusia dalam kehidupan.
Doa itu koloni agama, karena setiap pemberian diperhitungkan terlebih dahulu oleh Allah.
Bagi orang yang rutin salat, dijamin masuk dalam golongan mukmin.
Sholat mempunyai banyak keutamaan seperti menghapus segala dosa, membuat hidup lebih nyaman dan sangat dekat dengan Allah.
Doa juga dapat memberikan rezeki seluas lautan jika berdoa melalui doa.
Adapun Zakat merupakan salah satu ibadah yang wajib dipenuhi oleh umat Islam dengan cara membagikan sejumlah harta.
Secara bahasa, zakat diartikan sebagai alat pertumbuhan dan perkembangan ketika mendistribusikan harta tertentu.
Yang memberi biasanya disebut tikus, dan yang menerima disebut Mustahik. Walaupun peran penerima biasanya untuk mengambil manfaat dari kelompok tertentu.
Namun, ada kalanya orang beriman tidak shalat, bahkan perintah wajib zakat pun tidak terlaksana.
Dalil surat Al Bakara 43 ditegaskan oleh firman Allah SWT:
Ini adalah pilihan yang baik. dengan rak’in:
Batin : “Buatlah kata pengantar, bayar zakat dan ruku’ bersama orang-orang yang ruku’.” (QS. Al-Baqarah, 2:43)
Mereka tidak menunaikan dua kewajiban pokoknya dan mereka berada dalam kemaksiatan dan tidak mengingat Allah.
Namun orang yang tidak menunaikan zakat dan shalat sering kali diberi rezeki oleh Allah. Bahkan hidupnya berdekatan dengan kemewahan duniawi.
Hal ini disebabkan karena setiap makhluk hidup mempunyai makanannya masing-masing, yang tercatat di Lauruulmahf, sesuai saran Al-Qur’an, Penjelasan Surai Hood 6.
Sebagai pendakwah kharismatik, Buuy Yahyan mengatakan, orang-orang tersebut berada pada posisi tidak mendapat rahmat Allah.
Mereka lupa akan kewajibannya dan mengingkari perintah Allah SWT, karena terkena istidakh.
Adapun Istidraj, menurut Buuy Yahya, hal ini yang sering diabaikan orang, karena hanya sibuk dengan dunia dan tidak memikirkan nasibnya di kemudian hari.
Penerbit tersebut mengatakan kepada Blitar bahwa derasnya arus kekayaan dan pertumbuhan kekayaan dapat menimbulkan bencana.
Bencana yang disebabkan oleh harta dan gaya hidup ini adalah kesenangan karena lupa berdoa dan memberi tanggung jawab.
Orang yang terkena musibah ini akan mendapat siksa yang pedih dan dimasukkan ke dalam neraka.
“Istidraj itu kelihatannya hadiah, tapi kenyataannya menyiksa, kelihatannya enak, tapi nyatanya jadi petaka,” ujarnya.
(pil)