LEMBARAN Rezeki Makin Seret jika Keliru Punya Niat ini di Shalat Dhuha, Habib Novel Alaydrus Kupas Tuntas Penyebabnya

disinfecting2u.com – Habib Novel Alaydrus menjelaskan manfaat salat Dhuha terpopuler. Biasanya orang-orang mukmin biasanya menjalankan sunnahnya di pagi hari dan bisa mendapatkan mandi keberuntungan. Habib Novel Alaydrus mengaku salat Dhuha bisa mendatangkan kebahagiaan berlimpah dari Allah SWT. Hal ini dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Meski demikian, Habib Novel Alaydrus menegaskan, mukmin yang rutin melaksanakan salat Dhuha masih belum memiliki harapan untuk selamat.

Habib Novel Alaydrus pun mengungkap alasan mengapa Allah SWT tidak pernah menghadirkan kebahagiaan. Bahkan orang ini sangat rajin sholat Dhuha di pagi hari.

 

Jawabannya sederhana, Dhuha kamu salah, shalat Dhuha kamu tidak salah, tapi caramu salah, kata Habib Novel Alaydrus, dikutip disinfecting2u.com dari tayangan Sulthonul Quluby di YouTube, Selasa (22/10/2024). .

Mengenai hadits sejarah yang menjelaskan bahwa shalat Dhuha menimbulkan keutamaan kebahagiaan sebagai berikut:

يا ابنَ ادمَ اركعْ لي من عولِ النحارِ عرباَ ركَعاتٍ اكْفِكَ اخِرَه

Artinya: “Wahai anak Adam, sujudlah (doakan) kepadaku di awal sore (sholat Dhuha) empat rakaat, maka (makananmu) cukup bagiku sampai sore hari.” (HR. Tirmidzi)

Terkait kesalahan tersebut, pria keturunan Nabi SAW ini menjelaskan secara detail alasannya. Makanan hendaknya tidak menjadi dasar bagi orang beriman untuk melaksanakan shalat puasa Dhuha.

Menurutnya, banyak orang yang rutin salat Dhuha hanya ingin mewujudkan keinginan besarnya berupa makanan. Namun, cara ini telah menjadi bagian dari kesalahan kemauannya.

Pada dasarnya Nabi Muhammad SAW mengajarkan shalat Dhuha sebagai salah satu bentuk ibadah bagi mereka yang bergairah dalam bekerja. Hal ini membuktikan bahwa Sunnah tidak diperuntukkan bagi orang yang malas.

“Sholat Dhuha merupakan sholat yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW untuk sahabat, sahabat yang bekerja keras,” jelasnya.

Ia meyakini, orang malas hanya mengandalkan ibadah Sunnah melalui Dhuha sebagai cara cepat meraih kebahagiaan.

“Di mana kesalahannya? “Sholat Dhuha bukan salat untuk orang yang menganggur, bukan salat untuk orang yang malas,” ujarnya.

Lebih lanjut, pria yang merupakan Ketua Majelis Ilmu dan Dzikir Ar-Raudhoh Surakarta ini mengatakan, shalat Dhuha bisa afdhol jika mukmin menjunjung tinggi ketaatan yang diikuti pada waktunya.

“Nabi mengajarkan kepada kita bahwa di tengah kegiatan seperti itu, hendaknya shalat Dhuha Sunah,” imbuhnya.

Habib meyakini hujan kebahagiaan turun langsung dari langit. Syaratnya, ketika menunaikan Dhuha, harus ada niat yang ikhlas, melainkan berharap bisa meraih kebahagiaan.

Ia menambahkan, orang yang sejak awal berniat buruk akan kesulitan meraih kekayaannya. Meski keberkahan sudah menjadi ketetapan Allah SWT, namun hal itu dijelaskan dalam hadis dan dalil Al-Quran.

Nanti, Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan mencukupi kebutuhanmu, ujarnya.

Habib Novel melanjutkan persoalan pembatasan tingkat regulasi mengenai pelaksanaan salat Dhuha. Masyarakat miskin dan kaya berpotensi diprioritaskan bila mempunyai niat baik.

“Pertama, kalau mau afdhol, Dhu hanya lakukan saat sedang sibuk bekerja,” ujarnya.

Bahwa Allah SWT mengapresiasi niat hamba-Nya untuk memperbanyak jumlah sunah di pagi hari. Sebaliknya, harapan mendapat rezeki membuat shalat Dhuha menjadi sia-sia.

“Dipuji ketika sibuk, mengingat Allah dan mengingat Allah ketika sibuk akan tergantikan dengan yang paling mencukupi,” imbuhnya.

“Malaikat ini melihat ketika dia punya pekerjaan, dia membutuhkan dua rakaat Dhuha,” tutupnya.

Wallahu A’lam Bishawab.

(ha ha)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top