Trenggalek, disinfecting2u.com – Dusun Depok, Desa Ngrandu, Kecamatan Suruh, Kabupaten Trenggalek, kondisinya semakin parah dan saat ini terjadi bencana longsor yang cukup berbahaya dan berulang sehingga mengakibatkan 119 warga dari 43 KK meninggal dunia. Melarikan diri ke tempat yang aman. hektor
Sebagian besar warga yang terkena dampak kini telah pindah ke rumah kerabat mereka di Desa Ngrandu, Pringpas, Puru, Sambarbening, dan Onokaroto, dengan Desa Ngrandu yang memiliki jumlah pengungsi terbanyak.
“Kami bersama Forpimda turun langsung ke lokasi dan memastikan seluruh warga dievakuasi, baik jiwa maupun harta benda. Dapur umum telah disiapkan dan pihak dinas kesehatan menyiapkan tenaga medis untuk hadir kapan saja,” kata Triadi.
Tindakan evakuasi tersebut disertai dengan penilaian para ahli untuk menilai kondisi tanah. Pemerintah menekankan agar warga tidak kembali ke desa yang terkena dampak, karena risiko longsor lebih lanjut masih tinggi.
Pemerintah Kabupaten Trenggalek sedang merancang langkah mitigasi jangka panjang, termasuk relokasi warga terdampak.
“Semua pihak mulai dari BPBD, layanan kesehatan hingga para ahli telah bersatu untuk menangani bencana ini secara komprehensif,” imbuhnya.
Sementara itu, menurut Sulastri, salah satu warga terdampak longsor mengaku mengalami luka pasca longsor susulan kemarin sore.
“Setelah hujan, ada tanah longsor di depan rumah. Aku dan keluarga segera berlari menyelamatkan diri. “Sekarang rumah saya berada di lereng dan tanah longsor mengelilingi desa,” ujarnya.
Dia dan lima anggota keluarganya kini tinggal di kamp pengungsi sementara. Namun dia masih ragu dengan masa depannya.
“Kami berharap pemerintah membantu pemindahan tersebut, karena rumah dan tanah kami sudah tidak bisa ditempati lagi,” tutupnya.
Warga diimbau sangat berhati-hati saat hujan deras, terutama pada malam hari, dan dilarang kembali ke rumah yang sudah tidak layak huni karena berbahaya. (ASN/Jarak)