disinfecting2u.com – Jeong Kwan Chan, pelatih Red Sparks Ko Hee-jin, berbicara tentang “bullying” terhadap asisten pelatih Pink Spiders di tengah pertandingan penentuan antara Pink Spiders dan Red Sparks di babak ketiga. V – liga.
Sebelumnya, asisten pelatih Pink Spiders Torino Daniele menjadi perbincangan hangat publik Korea setelah dirinya tertangkap kamera sedang mengejek pelatih Red Sparks Ko Hee Jin.
Puncak pertandingan Pink Spiders vs Red Sparks bukan hanya soal kejar-kejaran poin, tapi juga drama “peristiwa mengejek” yang terjadi di penghujung set kedua.
Asisten pelatih Pink Spiders Torino Daniele tiba-tiba menghampiri Ko Hee Jin dengan sikap mengejek.
Ko Hee Jin yang melihat hal tersebut hanya mengabaikannya dan mengadu kepada hakim.
Para personel Pink Spiders pun langsung mendatangkan Turin Danielle, namun sayangnya materi video tersebut sudah tersebar luas di media sosial.
Banyak pihak yang menyayangkan tindakan memalukan Torino Daniele, bahkan mengecam tindakannya yang dianggap tidak pantas sebagai atlet di lapangan.
Pink Spiders langsung memberikan penjelasan dan meminta maaf kepada Ko Hee Jin dan Red Sparks.
“Pelatih Danielle mengatakan dia tidak bermaksud mengolok-oloknya, tapi apapun isinya, itu adalah tindakan yang salah. Kami meminta maaf kepada klub Cheong Kwan-Zhang dan pelatih Goh Hee Jin. Kami meminta maaf.” Menurut Sportschosun, Perusahaan Asuransi Jiwa Heungkuk Pink Spiders mengeluarkan permintaan maaf.
Menurut laporan Sports Chosun, Federasi Bola Voli Korea (KOVO) akan mengadakan rapat komite mengenai penghargaan dan hukuman pelatih Daniele pada tanggal 26.
Ko Hee Jin mengaku hanya menunggu hasil keputusan KOVO terkait tindakan tidak pantas yang dilakukan Torino Danielle.
“Saya yakin hal yang paling benar adalah tidak mengatakan apa pun kepada Komite Federasi tentang penghargaan dan hukuman. Adalah tugas saya dan pejabat V-League untuk menunggu keputusan Federasi.” – katanya.
“Saya pikir komite penghargaan dan hukuman akan membuat keputusan yang baik.” dia menambahkan.
Ko Hee Jin menunjukkan segala hal yang selalu ditanamkan pada pemain Red Sparks, menjadi modal bagus bagi mentalitas Megawati Hangestri cs.
“Saya selalu bilang pemain saya punya mentalitas yang sama. Kami mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk setiap pertandingan. Tidak ada yang perlu melihat situasi atau keadaan tim lawan. Kami hanya bermain sesuai strategi kami,” ucapnya.
“Tim kuat, tim lemah, atau tim kalah, poinnya sama. Kami berusaha memainkan permainan kami di lapangan,” lanjutnya.
The Red Sparks yang diperkuat Megawati Hungestri melanjutkan tren positifnya pada laga selanjutnya Liga Voli Korea atau V-League musim 2024-25.
Megawati Hangestri dan kawan-kawan berhasil meraih tiga poin usai mengalahkan GS Caltex 3-1 (24-26, 25-16, 25-15, 25-17) di Chungmu Gymnasium, Daejeon, Korea Selatan, Sabtu (21/12/2024). . ) sore WIB.
Kemenangan fantastis ini menjadikan 6 kemenangan beruntun bagi Red Sparks dan sekaligus memperkecil jarak dengan IBK Altos di klasemen V-League.
Di sisi lain, tim tamu GS Caltex harus memperpanjang tren buruknya dengan catatan 12 kekalahan beruntun.
Pada laga tersebut, Megawati Khangestri bersinar dengan 33 poin dengan efisiensi serangan 59,09 persen.
Kemudian tandem Mega, Vanja Bukilic, tampil kurang maksimal dengan mencetak 12 poin, efisiensi serangan 36,00 persen.
Megawati Hungestri bahkan melampaui jumlah pemblokiran Park Eun-jin dan Jung Ho-young, dua pemain Red Sparks yang bermain di posisi pemblokiran tengah.
Tak ada perubahan di klasemen sementara, meski Pink Spiders sudah dua kali kalah berturut-turut, namun klasemen tak berubah, mereka masih memuncaki klasemen dengan raihan 40 poin.
Hyundai Hillstate yang mencetak 37 poin kemudian sedikit tertinggal, salah satu faktornya adalah kesehatan skuad yang lengkap tanpa cedera.
Sementara itu, Red Sparks semakin menemukan ritmenya dengan mengalahkan tim-tim besar seperti Pink Spiders yang saat ini masih berada di peringkat ketiga klasemen dengan 29 poin. (Bahasa Inggris)