LEMBARAN NEWS Respon Maraknya Perundungan, PWNU Jawa Timur Gelar Halaqah di Lima Pesantren Besar

Probolinggo, disinfecting2u.com-Halaqah untuk menciptakan lingkungan ramah santri, termasuk pencegahan perundungan, terus gencar dilakukan di sejumlah pesantren. Pimpinan Daerah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur bekerjasama dengan Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton pada Senin menyelenggarakan Halaka bertajuk “Sekolah Islam Ramah Pelajar Lawan Halaka Bullying” dalam rangka Hari Santri Nasional Tahun 2024. Pondok Pesantren (PP) Nurul Jadid Provinsi Probolingo.

“Tujuannya untuk menciptakan lingkungan yang bersahabat bagi seluruh mahasiswa,” kata Wakil Ketua PWNU Jatim K.H. Abdul Hamid Wahid.

Kegiatan diskusi pesantren tradisional ini juga akan dilaksanakan di lima pesantren besar lainnya di Jawa Timur, selain pesantren Nurul Jadid (Probolinggo), serta pesantren Lirboyo (Kediri), pesantren Siakhona. Pondok Pesantren Kholil (Bangkalan), Pondok Pesantren Darul Musthofa (Malang) dan Pondok Pesantren Matoliul Anwar (Lamongan).

“Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kami untuk mengatasi permasalahan perundungan di pesantren dan menjadikannya tempat yang aman dan nyaman bagi para santri,” kata Kiai Hamid.

Menurutnya, hasil halaqa ini akan disusun dalam bentuk buku bertajuk “Pondok Ramah Santri”.

 

“Buku ini akan menjadi panduan bagi seluruh pesantren untuk menciptakan lingkungan anti-bullying. Kami juga akan melibatkan para ahli dan pesantren dalam pengawasan tim PWNU,” kata Kiai Hamid.

Ia juga berharap halakhah tersebut dihadiri oleh para pendidik pesantren, Kepala Kementerian Agama Daerah Probolingo, Kepala Dinas Pendidikan Daerah Probolingo, pengurus, dosen dan tokoh masyarakat Kraksani dan PCNU Probolingo. Memberikan dampak positif bagi santri dan menjadi langkah awal mewujudkan komunitas pesantren yang bebas dari perundungan.

“Untuk beberapa kasus yang terjadi di pesantren diharapkan kedepannya tidak terulang lagi. Bisa diprediksi, dan dari segi sistem dan regulasi sudah ada pedoman untuk memprediksinya. Ini dia harapannya. Kita semua, PWNU Jatim dan para ulama pesantren, serta pihak agama Kementerian juga akan mendisiplinkan pesantren yang tidak mendaftar,” kata Kiai Hamid (ant/bwo). 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top