Gresik, disinfecting2u.com – Hingga saat ini, tim Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Reskrim Polres Gresik masih mencari keberadaan PN dan NV. Dua remaja berani meneror korban TA di luar kawasan Sor Tri Dharma di Gresik, Minggu pekan lalu karena tidak diketahui keberadaannya, seiring video aksi kekerasan yang mereka lakukan viral di dunia maya (media sosial). Sertakan keluarga dan teman Anda.
Menurut Kapolsek PPA Satreskrim Gresik Ipda Hepi Muslih Reza, pihaknya saat ini sedang berupaya mencari keberadaan kedua remaja tersebut. Sebab, informasi PN dan NV penting untuk mengungkap kronologi kejadian secara pasti.
“Menurut keterangan saksi dan korban, pelecehan itu diprakarsai oleh mereka. “Khususnya NV mempunyai permasalahan pribadi dengan korban terkait hubungan asmaranya,” ujarnya kepada grup media, Kamis (21/11).
Dalam thread tersebut, Happy menyebut tim penyidik telah mengeluarkan surat panggilan terhadap enam remaja yang terlibat pelecehan dan kekerasan. Sayangnya, hanya empat anak yang menanggapi panggilan untuk meminta informasi.
“Kami sudah menelusuri keberadaan dua remaja tersebut, dan kini tim investigasi sedang berusaha mencari keberadaan mereka. Nomor ponselnya juga tidak aktif,” ujarnya.
Berdasarkan informasi yang didapat dari keluarga dan teman sekelas yang biasa mengunjunginya, terungkap bahwa semua pelaku intimidasi adalah anak putus sekolah. Padahal, berdasarkan usianya, seharusnya mereka berstatus pelajar.
“Mereka semua berasal dari keluarga yang berantakan. “Jadi perhatian dan kontrol orang tua sangat minim,” ujarnya.
Bahkan saat dilakukan pemeriksaan terhadap empat remaja putri, Happy menilai semuanya belum paham bahwa pelecehan yang dilakukannya merupakan tindak pidana.
“Saya kira hanya bercanda. Mereka juga sengaja merekam tindakan tersebut untuk kepentingan konten,” jelasnya.
Sementara kondisi korban berangsur membaik. Hasil otopsi menunjukkan tidak ada kekerasan fisik yang serius. Namun, TA merasa trauma dengan penganiayaan yang dialaminya dari teman-temannya.
“Bantuan akan dilanjutkan melalui layanan KBPPPA. Kami masih terus mencari keberadaan kedua tersangka, doakan,” ujarnya (mhb/far).