Buleleng, disinfecting2u.com – Relawan Belog Polos dan Anggota Gusti Ngurah Agus Supriadi Gusti Ngurah Agus Supriadi (Anggota DPRD Gianyar) memberikan dukungan kepada De Gadjah – Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS) dan calon bupati dan wakil bupati. Gianyar Anak Agung Ngurah Kakarsana dan saya Wayan Tagel Arjana (KATA), Minggu (29 September).
Acara deklarasi dihadiri oleh tim pemenangan Mulia-PAS, tim pemenangan KATA, KIM plus calon camat dan camat, AA Ngurah Kakarsana-Wayan Tagel Arjana (KATA), calon Gubernur Bali Made Muliawan Arya. .
Kegiatan pengumuman berlangsung di Aula Gusti Ngurah Agus Supria, Desa Bresela, Kecamatan Payangan Gianyar. Sebelum acara deklarasi, Tim Pemenangan didampingi pasangan calon dan De Gadjah melakukan sembahyang di Pura Petilasan Cempaka Majapahit yang berada di lokasi deklarasi.
Mengamati dan mengikuti perkembangan situasi politik hingga terpilihnya Gubernur Bali dan terpilihnya Bupati Kabupaten Gianyar serta terpilihnya calon-calon yang bersaing serta menjaga keberlanjutan dan meningkatkan pembangunan kesejahteraan masyarakat. , kami dari Komunitas Relawan Belog Polos dan Universitas Tenaga Dalam Negeri Bambu Kuning yang diketuai oleh I Gusti” Ngurah Agus Supriadi dengan ini menyatakan kesiapan kami mendukung dan mengalahkan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali, Bapak Made Muliawan Arya. SE, MH dan Putu Agus Suradnyana ST sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Bali”, kata koordinator relawan Belog Polos Gusti Ngurah Agus Supriadi.
Begitu pula dengan Calon Tata Usaha Negara dan Wakil Gubernur Gianyar yaitu AA Ngurah Kakarsana SE dan Wayan Tagel Arjana untuk Tata Usaha Negara dan Wakil Gubernur Gianyar, hal tersebut merupakan sikap dan ungkapan dukungan tanpa adanya tekanan dari pihak manapun. kata stres.
Ketua Tim Pemenang KATA Kadek Era Sukadana mengajak seluruh relawan untuk memenangkan Start PAS dan KATA.
“Kalau mau perubahan di Gianyar, pilih Mulia PAS dan KATA,” ujarnya.
Ketua Calon Gubernur Kabupaten Gianyar Bali Mulia-PAS I Kadek Diana mengatakan, pencalonan De Gadjah merupakan calon gubernur yang sangat terbuka dengan slogan bebas drama. Mulia-PAS dan KATA merupakan komando yang dimulai dari calon presiden, gubernur, dan calon bupati/wali kota.
“Anggaran provinsi saat ini mengalami defisit sehingga ke depan perlu mengarahkan komando ke pusat untuk mendukung APBN guna mendukung pembangunan Bali,” kata Kadek Diana.
Calon Bupati KATA Gianyar, AA Ngurah Kakarsana membenarkan, jika dipercaya memimpin Gianyar ke depan, KATA akan mengembangkan Gianyar secara merata di 7 kabupaten.
“Bantuan dari pusat akan disalurkan secara merata ke 7 kabupaten”, tegas Kakarsana.
Made Muliawan Arya atau akrab disapa De Gajdah menanggapi kritik tersebut dengan optimistis sambil mengingatkan bahwa meski belum memiliki pengalaman, ilmu dan niat baik untuk mengabdi kepada masyarakat tetap diutamakan. Ia juga menyoroti persoalan serius seperti tingginya angka bunuh diri di Bali akibat rendahnya kesejahteraan.
“Ketika Prabowo dan Jokowi memilih De Gadjah menjadi gubernur di era Tanggang, mereka geram, paling tidak tiangnya tidak masuk ke masyarakat ya, paling tidak pemberantasan korupsi tidak akan pernah melarang tiang. Komisi (KPK), setidaknya tiang bukan pencuri,” katanya.
Dalam konteks ini, Prabowo memberikan dukungan penuh kepada De Gajdah dengan mengedepankan kejujuran dan menghindari komitmen praktik korupsi.
“Mungkin Sami Tan Semeto tidak perlu takut jika ada yang mengintimidasi hingga membeberkan foto dari WA, ada pemimpin yang diintimidasi dan mengatakan 20 Oktober akan dilantik Prabowo, ada pembersihan korupsi,” ujarnya. .
Usai deklarasi, De Gadjah pun sempat bertemu dengan Tjokorda Ngurah Suyadnya atau biasa disapa (Cok Wah) di Cok Wah Ubud Puri Lango pada sore harinya.
Cok Wah menyampaikan harapannya agar pemimpin masa depan tidak setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah -setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah- setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah- setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah-setengah- tangan di pulau Bali. Dalam sambutannya beliau menekankan pentingnya komitmen penuh dalam mewujudkan visi dan misi yang telah dicanangkan.
Kita harus berjuang mati-matian untuk menjadikan Bali yang terbaik. Kadang visi dan misinya terlihat bagus, tapi saat menjabat, implementasinya kurang maksimal. idenya, tapi tim implementasinya perlu dikonfirmasi,” kata Cok Wah.
Dalam konteks yang sama, De Gadjah, seorang teman dan tokoh masyarakat lainnya, memberikan penghormatan kepada Cok Wah. Ia menekankan pentingnya silaturahmi dan meminta doa restu agar perjuangannya dalam pembangunan Bali berjalan lancar.
“Cok Wah adalah saudara sekaligus sahabat kita. Meminta restunya adalah hal yang lumrah dan wajib. Semoga apa yang kita perjuangkan bisa tercapai dan berkah,” kata De Gadjah. (milk/goal)