Jakarta, disinfecting2u.com – Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) mengatakan pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) harus menjadi prioritas pemerintahan baru yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto.
Ova mengatakan, perguruan tinggi mempunyai peran penting dalam mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia.
“Perguruan tinggi mempunyai peran perguruan tinggi yang menjadi salah satu kunci pengembangan kualitas sumber daya manusia di masa depan,” kata Rektor UGM pada Minggu (27/10/2024) di Antara. Menurut Ova, hal tersebut sangat penting untuk mendukung program pembangunan ekonomi, peningkatan pertahanan, dan pemerintahan yang bersih dan transparan, yang menjadi fokus kepemimpinan Prabowo dan Gibran.
Ia menilai pemerintahan baru saat ini menghadapi tantangan tidak mudah dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing.
Sebab, masih adanya kesenjangan keterampilan, akses pendidikan, distribusi pekerjaan, dan adaptasi teknologi menjadi kendala dan tantangan yang harus segera diatasi.
“Kita tahu masih adanya kesenjangan keterampilan, bahwa akses terhadap pendidikan, distribusi tenaga kerja, dan adaptasi teknologi masih menjadi tantangan bagi negara ini dalam hal menciptakan sumber daya manusia yang berdaya saing,” ujarnya.
Ova berharap kepemimpinan nasional periode ini mampu membawa kesejahteraan sejati bagi bangsa Indonesia.
Saya ucapkan selamat atas mengemban amanah memimpin bangsa Indonesia. Saya berharap kepemimpinan periode ini mampu membawa kesejahteraan yang sesungguhnya bagi bangsa Indonesia, ujarnya.
Sekretaris Jenderal Pusat Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (PP Kagama), Ari Dwipayana mengatakan, dengan revolusi teknologi yang sedang berlangsung, setiap orang harus selalu waspada.
Banyak keterampilan yang dulunya dianggap penting kini menjadi tidak relevan karena kemajuan kecerdasan buatan, katanya.
Pasar kerja, kata Ari, saat ini sangat kompetitif, dengan sedikitnya peluang dan banyaknya pencari kerja.
“Kita tidak hanya terkejut, tapi kita juga harus bersiap dan bergerak cepat. Tanggung jawab kita adalah mempersiapkan diri dan ekosistem menghadapi revolusi industri agar tidak kewalahan dengan gelombang disruptif tersebut,” ujarnya. (semut/vsf)