Jakarta, disinfecting2u.com – Netizen di Asia Tenggara (ASEAN) berkomentar bahwa Bahrain menangis kepada FIFA dan AFC untuk menjadi tuan rumah pertandingan melawan tim nasional Indonesia.
Federasi Sepak Bola Bahrain (BFA) telah mengeluarkan pernyataan terkait penyerangan media sosial yang dilakukan suporter timnas Indonesia.
Serangan media sosial di Bahrain membuat tim nasional Indonesia kecewa karena kemenangan pelatih Oman Ahmed Al Kaf ditolak oleh wasit.
Pada Kualifikasi Piala Dunia 2026, Garuda sempat memimpin Bahrain 2-1 hingga perpanjangan waktu yakni 90+6 menit.
Namun wasit Ahmed Al Kaf membiarkan pertandingan berlanjut hingga Bahrain menyamakan kedudukan pada menit ke-90+9.
Hal ini membuat netizen Indonesia geram hingga akun media sosial Ahmed Al Kaf dan BFA diserang.
Kaget dengan penyerangan tersebut, BFA merilis pernyataan di akun Instagram resminya pada Rabu (16/10).
Dalam salah satu artikel yang dikirimkan BFA, Bahrain meminta FIFA dan AFC mencegah pertandingan melawan timnas Indonesia dimainkan di Jakarta.
BFA mengkhawatirkan keselamatan para pemain dan staf pelatih selama timnas Indonesia bermain di Indonesia.
Laga Grup C putaran ketiga Piala Dunia 2026 selanjutnya dijadwalkan pada 25 Maret 2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Sejalan dengan keinginan untuk menjamin keselamatan anggota Asosiasi Sepak Bola Bahrain, khususnya anggota tim nasional, asosiasi kami ingin menghubungi FIFA dan AFC untuk melaporkan setiap perilaku yang tidak dapat diterima dalam Asosiasi Sepak Bola Bahrain. . dari ancaman “kata-kata yang menghina dan menghina dapat berdampak pada keselamatan anggota timnas saat bertanding di Ibu Kota Jakarta. Asosiasi akan mengajukan penghapusan pertandingan tersebut dari Indonesia demi menjaga keselamatan [pemain] timnas,” bunyinya laporan BFA di artikel kedua.
Krisis antara timnas Indonesia dan Bahrain menarik perhatian jaringan ASEAN.
Berikut rangkuman tanggapan netizen ASEAN dari fans page ASEAN FOOTBALL:
“Saya menyarankan PSSI untuk melepas helm dan tank pemain Bahrain saat pertandingan melawan Indo,” kata netizen Vietnam, Thuan Phuong House.
“Jauhkan Indonesia dari semua tim Asia,” kata reporter Thailand Sathapon Leelasereekul.
“Mereka melakukan ini terhadap pemain Malaysia 5 tahun lalu. Lihat liga mereka. Kekerasan dan pelecehan adalah hal biasa,” tulis Hieu Duc Cu, seorang netizen Vietnam.
“Fans Indonesia selalu ingin berjuang. Kalau menang bagus, tapi kalau kalah bisa menghajar orang untuk balas dendam,” kata netizen Vietnam Minh Paulo.