Rahasia di Balik Pembuatan Video Ibu Setubuhi Anak di Kuningan, Peran Keponakan Terungkap, Suami…

Kuningan, disinfecting2u.com – Belakangan ini media kerap memberitakan kekerasan seksual di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Ini tidak hanya terbatas pada pornografi homoseksual, pada gambar ibu-ibu yang berhubungan seks dengan anak kandungnya.

Sehingga, dalam dua kasus tersebut, opini publik tengah menaruh perhatian pada kasus seorang ibu yang justru menyetubuhi anaknya sendiri lalu tiba-tiba ketahuan oleh cucunya.

Namun yang lebih mengkhawatirkan, masyarakat mencurigai rekaman video hubungan mereka akan dijual. 

Netizen tiba-tiba membeberkan informasi yang ditemukan oleh sebagian orang, termasuk umat beragama. 

Namun tahukah Anda rahasia di balik pembuatan video porno ibu-ibu yang berhubungan intim dengan anak kandungnya di Kuningan? 

Dari penelusuran disinfecting2u.com dari berbagai sumber, banyak fakta yang ditemukan. 

Namun sebelum menilik fakta tersebut, ada hal menarik yang muncul dari kasus ini.

Artinya, menurut kehadiran suami ibu, ia melakukan persetubuhan dengan anak tersebut.

Berdasarkan keterangan Kanit Reskrim Polres Kuningan, AKP I Putu Ika Prabawa, sang ibu sengaja menyetubuhi anak kandungnya dan direkam oleh kakaknya.

Ia mengatakan, yang paling menyedihkan, subjek video tersebut adalah saudara laki-laki sang ibu yang berhubungan intim dengan anak kandungnya. 

Dimana sang keponakan akan menjual video tersebut untuk tujuan komersial dan menjualnya di media sosial.

Ia kemudian mengatakan, video tersebut dibuat oleh 3 orang, yaitu ibu berinisial S (36), ayah berinisial R (20), dan keponakan KS (26). 

Ia menjelaskan, video tersebut diambil pada Rabu (10/2/2024). Suatu hari, KS sedang berada di rumah S.

“Saat tidur itu, terjadi perbincangan termasuk ajakan untuk membuat video koneksi internasional untuk tujuan komersial,” jelasnya.

“Rabu pagi (10 Februari), sekitar pukul 08.00 WIB, saat suami S berangkat kerja, ibu dan anak sedang berhubungan intim dan KS merekamnya,” demikian isi pidatonya yang lain. (Oh) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top