Puluhan Tahun pakai Doa Iftitah dengan Inni Wajjahtu saat Shalat, Apakah Sudah Benar? Ustaz Adi Hidayat Ungkap Hukumnya Kalau Nabi Muhammad SAW…

Jakarta, disinfecting2u.com– Khatib Indonesia Ustas Adi Hidayat menjelaskan pentingnya penggunaan doa Iftita ‘Inni Wajjahtu’ dalam shalat. Apakah wajib atau adakah shalat lain yang bisa menggantikannya?

Ustas Adi Hidayat dalam penjelasannya mengatakan, pernikahan adalah sunnah. Namun jika diamalkan dalam shalat, manfaatnya sangat besar.

Ustas Adi menyebutkan, banyak orang yang sering melaksanakan salat Ifthita saat salat. Ustaz Adi Hidayat dengan membacakan ayat kepada Inni Wajjahtu menegaskan bahwa salat Iftit dalam salat tersebut tidak sesuai dengan Sunnah Nabi Muhammad SAW.

“Kalau kita membaca tanpa pemahaman, kita mendapat pahala, tanggung jawab kita hilang, tapi kalau kita membaca dan memahami, pemahaman itu mempengaruhi jiwa kita,” kata Ustaz Adi Hidayat, dikutip Selasa (29/10/10/10). 2024).

Secara umum dapat dipahami bahwa shalat iftitaah sunnah adalah amalan shalat setelah melaksanakan Takbiratul Ihram.

Namun Ustaz yang akrab disapa UAH mengungkap bahwa ada doa yang sebenarnya dibacakan dari Sunnah Muhammad SAW.

Memang benar salat Iftit merupakan sunnah Nabi Muhammad SAW dan termasuk dalam salah satu hadits riwayatnya.

Dikatakannya, hadits sejarah yang menjelaskan kebiasaan shalat Iftit Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam ada pada tafsir Abu Hurairah.

Menurutnya, dalam riwayat hadis Bukhari no. 711.

Abu Hurairah berkata: ‘Aku pernah berdoa kepada Nabi Muhammad SAW dan ketika beliau mengucapkan takbir, beliau diam sejenak. Lalu Rasulullah membacakan surat al-Fatihah,” jelasnya.

Sedangkan untuk salat Ifti, bacaan salat Ifti berasal dari kalimat “Allahumma Baid Bayni wa Bayna” yang biasa diucapkan Nabi Muhammad SAW.

“Setelah doa yang dia dengar saat aku mendoakanmu, kamu diam saja setelah takbir. Apa yang kamu lakukan?” Nabi bersabda, ‘Saya membaca Allahumma Baid Bayni wa Bayna,’” jelas UAH.

Dilanjutkan dengan shalat Iftita Sunnah Nabi Muhammad SAW.

Tuhan memberkatimu, Tuhan memberkatimu, Tuhan memberkatimu, Tuhan memberkatimu, Tuhan memberkatimu, Tuhan memberkatimu

 

Bacaan Latin: Allahumma Bayd Bayini wa Bayna Khotoyai Kama Baadda Bainal Masiriki Wal Maghribi, Allahumma Nakkini Minal Khotua Kama Yunakkots Tsabul Abyadu Minad Dannasi, Allahumma Baid Bayyni Wa Bayna Khotoyai.

Artinya: “Allah, berilah jarak antara aku dan kesalahan-kesalahanku seperti Engkau antara timur dan barat. Allah, bersihkan kesalahan-kesalahanku seperti pakaian putih dibersihkan dari kotoran. Allah, basuhlah kesalahan-kesalahanku dengan air, salju, dan air dingin. (HR.Bukhari)

Dengan demikian, Ustas Adi tidak membedakan kedua ayat yang dijadikan doa Iftita yang juga dibacakan Nabi Muhammad SAW.

Yang jadi pertanyaan bukan mana yang benar. Tapi kapan Nabi membacakan Allahumma Baid dan kapan Nabi membacakan Inniwajjahutu, ujarnya. 

Kata-kata yang diucapkan Ustaz Adi saat melempar juri dan saat hendak memotong kurban selalu diucapkan oleh Nabi Muhammad SAW dengan ungkapan “inni wajjahtu”.

“Saya melihat Rasulullah SAW menghadap kiblat dan bersiap membunuh korbannya, lalu beliau mengucapkan Inna Wajjaht,” kata UAH.

Oleh karena itu, inni vajjahtu adalah doa pengorbanan, tambahnya.

Diriwayatkan bahwa ayat tersebut dijelaskan kepada Inna Wajjaht oleh Jabi bin Abdullah dari riwayat hadis Ibnu Majah no. 3221. (klw)

Wallahulam 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top