Puasa Nabi Idris atau Puasa Dahr Tidak Disarankan Untuk Dilakukan? Ustaz Abdul Somad Jelaskan Alasannya

JAKARTA, disinfecting2u.com – Puasa Nabi Idris atau dikenal dengan puasa Dar merupakan puasa yang dijalankan setiap hari kecuali hari puasa.

Sebagian ulama berpendapat bahwa puasa Nabi Idris atau puasa Dar tidak dianjurkan.

Hal ini karena Nabi SAW bersabda dalam sebuah hadits:

“Tidak ada puasa (faas dahr) bagi orang yang berpuasa.” (Sahih Bukhari dan Sahih Muslim)

Alasan Islam tidak menganjurkan puasa bagi Nabi Idris atau Dar adalah karena dianggap membebani diri sendiri dan justru menyulitkan menunaikan kewajiban lainnya. 

Sebab, Islam mengajarkan keseimbangan dan puasa bisa dilanjutkan tanpa beban.

Lantas, apa hukumnya jika umat Islam tetap menjalankan puasa Nabi Idris atau Dahir?

Berikut penjelasan puasa Nabi Idris atau puasa Dahr oleh Ustaz Abdul Somad (UAS).

Dalam video ceramah yang dilihat disinfecting2u.com dari YouTube Kutipan Dakwah UAS, Ustaz Abdul Somad menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW menganjurkan umat Islam untuk berpuasa minimal 15 hari setiap bulannya.

“Puasa minimal 3 hari di tengah bulan,” kata Ustaz Abdul Somad (UAS).

“Jika bisa mempersiapkan hari Senin dan Kamis dalam seminggu, berarti berpuasa 12 hari dalam sebulan,” saran Ustaz Abdel Somad (UAS).

Kemudian, jika memungkinkan, Ustaz Abdul Somad (UAS) menganjurkan puasa Senin Kamis dan melakukan siam ayyamul bidh.

“Bisa memperbanyak puasa Ayyamul Bidh tiga hari berturut-turut, 13, 14, 15 hari dalam sebulan, sehingga puasanya 15 hari dalam sebulan,” nasehat Ustaz Abdul Somad (UAS).

Jadi kalau bisa menjaga puasa Nabi Daud.

“Tidak ada hari puasa dari 15 hari dalam sebulan,” jelas UAS.

Jika bisa, lakukan dengan cepat. Namun jika sedang berpuasa, Ustaz Abdul Somad (UAS) mengingatkan agar tidak menimbulkan dampak buruk.

“Lebih dari 8 hari, 15 hari.” Ustaz Abdul Somad (UAS) menjelaskan, “Yang tertinggi disebut Puasa Dahr yang artinya sepanjang masa.”

Ustaz Abdul Somad (UAS) kemudian menjelaskan, yang turut serta dalam puasa Nabi Idris atau Puasa Dar antara lain Umar bin Khattab dan istri Nabi Muhammad SAW, Si Putra Ti Aisha RA.

Ustaz Abdul Somad (UAS) menjelaskan: “Di antara para sahabat Nabi yang selalu berpuasa, Abdullah bin Omar bin Umar bin Khattab bin al-Khattab juga ikut berpuasa.”

Ustaz Abdul Somad (UAS) melanjutkan: “Orang yang selalu berpuasa adalah Sayida Aisha, istri Nabi Muhammad Shalalahu Alaihi Wasallam.”

Namun sepeninggal Nabi Muhammad SAW, Aisyah RA menjalankan Puasa Nabi Idris atau Dar.

“Aisha selalu berpuasa setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW,” kata Ustaz Abdul Somad (UAS).

Ustaz Abdul Somad (UAS) kemudian mengakui para ulama berbeda pendapat apakah Nabi Idris atau Dar berpuasa.

“Ada yang bilang puasa tidak boleh dilakukan kapan pun,” kata UAS.

Namun setelah diteliti, Ustaz Abdul Somad menjelaskan bahwa para ulama membolehkan Nabi Idris berpuasa atau berpuasa jika tidak ada kerugian yang ditimbulkan.

Ustaz Abdul Somad (UAS) berkata: “Setelah memeriksa orang-orang yang mengaku boleh berpuasa (puasa Nabi Idris atau puasa Dahr) kapan saja, jika tidak maka akan menimbulkan kerugian.”

Dalam Islam, menyakiti diri sendiri adalah segala tindakan yang dapat menimbulkan kerugian, bahaya, atau kerugian bagi diri sendiri atau orang lain.

Dalam Islam, kerugian dapat berupa sesuatu yang membahayakan tubuh, pikiran, atau jiwa.

Setiap muslim diperintahkan untuk selalu menghindari segala sesuatu yang berbahaya atau berpotensi merugikan diri sendiri atau orang lain.

Misalnya seperti Sayida al-Asiya, dia berpuasa Nabi Idris atau Dar sepeninggal Nabi Muhammad SAW dan tidak memiliki anak sehingga tidak memiliki tanggungan,” jelas Ustaz A Abdul Somad (UAS).

“Jadi dia (Siti Aisyah RA) menjalani kehidupan yang beribadah,” lanjutnya.

Oleh karena itu, jika seorang muslim ingin berpuasa Nabi Idris atau Dahr, hendaknya melihat apakah ada bahayanya.

Sebab, menurut UAS, Islam mengajarkan akal.

“Dalam Islam, kita diajarkan untuk menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi orang banyak,” sarannya.

Maksud dan Tata Cara Puasa Nabi Idris atau Puasa Dar

Nabi SAW bersabda dalam hadis riwayat Abu Hurairah RA:

“Puasa maka sehatlah (HR. Ath-Thabrani dalam Mu’jam al-Awsath). Saat berpuasa, tubuh mempunyai kesempatan istirahat dari proses pencernaan, sehingga meningkatkan metabolisme dan daya tahan tubuh.” dan prosedur

Bagi umat Islam yang hendak menjalankan puasa Nabi Idris atau Dar, berikut tafsir niatnya.

🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟

Latin: Nawaitu shauma ghodin sunatan lillahi ta’ala

Artinya : Saya niat puasa sunnah esok hari karena Allah Ta’ala.

Program

Adapun tata cara puasa Nabi Idris atau Daher tidak ada bedanya dengan puasa sunah pada umumnya. 

Umat ​​Islam berpuasa sejak subuh dan berbuka ketika salat magrib tiba.

Puasa Nabi Idris atau Puasa Dar bisa dilakukan sepanjang tahun. 

Namun puasa Nabi Idris atau puasa Dakhr tidak dapat dilakukan pada hari-hari yang dilarang berpuasa, seperti Idul Fitri dan Idul Adha.

Demikian penjelasan tentang puasa Nabi Idris atau puasa Dar yang dijelaskan oleh Ustaz Abdul Somad (UAS).

Saya harap ini membantu dan menyarankan untuk bertanya langsung kepada ulama, ulama atau dai.

Tentu saja tujuannya adalah untuk memperdalam pemahaman.

Wallahu alam

(menyisipkan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top