Jakarta, Tivonenss.com-PPT Pupuk Indonesia (Persero) telah mulai mendistribusikan 6,6 juta ton pupuk yang didukung oleh musim penanaman untuk seluruh petani Indonesia Indonesia, yang konsisten dengan distribusi tambahan pemerintah tambahan hingga 2024 akhir 2024. Direktur Pemasaran Dr. Whyudi Saleh mengatakan pada hari Sabtu di Jakarta (30.30.2024) dalam pernyataannya.
Tri menjelaskan bahwa distribusi pupuk yang didistribusikan pada awal 2024 adalah 4,7 juta ton. Pemerintah kemudian meningkatkan anggarannya untuk mendukung pupuk, yang sesuai dengan 9,5 juta ton pada bulan April.
Ini adalah langkah bagi pemerintah untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan mendukung ketahanan pangan nasional.
Kemudian, dengan memberikan keputusan (SK), keputusan itu diikuti oleh gubernur dan pemimpin/walikota Indonesia di mana -mana. Peraturan baru tidak dibuat sampai pertengahan -2010, yang menyebabkan distribusi pupuk yang didukung untuk penundaan kecil sambil menunggu masalah masing -masing pengawas regional.
Pupuk yang didukung, yang diindikasikan oleh pupuk Indonesia, adalah 3.361.040 ton petani, diikuti oleh NPK 3 210.755 ton dan 38.419 ton pupuk organik di Petogan. Pada saat yang sama, rincian Perjanjian Pupuk Indonesia dengan Kementerian Pertanian adalah 3.621.860 ton urea dan 3.419.661 ton NPK.
TRI juga berharap bahwa petani akan dapat menggunakan distribusi pupuk yang tersisa hingga akhir 2024 untuk meningkatkan produktivitas selama musim tanaman ini. Selain itu, pemerintah terus mempromosikan proses penebusan pupuk yang didukung. Petani hanya boleh pergi ke kios resmi dan menunjukkan kartu ID mereka (KTP) saat mendaftar.
“Masih ada divisi yang tersisa selama musim benih Oktober, mendaftarkan petani untuk memaksimalkan karena pupuk sudah tersedia di lapangan,” katanya.
Petani yang memenuhi persyaratan pupuk yang didukung harus tunduk pada kriteria yang tercantum dalam Peimenan # 1. Itu harus dimasukkan dalam kelompok petani dan terdaftar dalam Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian (SIMLUHTAN) dan mengendalikan negara maksimum dua hektar.
Selain itu, penyangga pupuk, beras, jagung, kedelai, merica, bawang, bawang putih, kopi, kaleng gula dan kakao, memiliki sembilan komoditas strategis.
Petani yang bertemu pupuk yang didukung tetapi belum terdaftar dengan rencana konfirmasi E-RDKK juga akan menerima kenyamanan dari pemerintah. Mereka diharapkan untuk mendaftar segera melalui petani di daerah itu, karena E-RDKK dapat diubah setiap empat bulan pada tahun yang sama.
Tri mengatakan lagi: “Untuk petani yang belum disimpan sebagai penerima pupuk yang didukung, pupuk Indonesia dibuat dengan pupuk non -skaling dan tersedia dalam kios karena mereka tidak termasuk dalam ketentuan.”