JAKARTA, disinfecting2u.com – Sekjen PSSI Yunus Nusi berharap FIFA menolak permintaan Bahrain untuk bermain melawan timnas Indonesia di tempat netral.
Timnas Indonesia akan kembali menghadapi Bahrain pada babak ketiga yang berlangsung pada Maret 2025.
Pertandingan yang tidak akan berlangsung selama beberapa bulan ini diwarnai dengan insiden di mana Bahrain menolak bermain di Indonesia.
Federasi Sepak Bola Bahrain (BFA) mengirimkan surat permintaan khusus kepada AFC pada Rabu (16 Oktober 2024).
Surat tersebut memuat permintaan Bahrain untuk memainkan pertandingan melawan timnas Indonesia di tempat netral.
Artinya, laga lanjutan melawan Bahrain pada Maret mendatang terancam digelar di luar Indonesia.
Kemudian dalam pernyataannya, BFA memberikan alasan untuk melindungi tim berjuluk “The Reds”.
Pasalnya, BFA menjadi sasaran ancaman dan serangan siber netizen Indonesia akibat beberapa insiden kontroversial pada laga Bahrain kontra Timnas Indonesia pada 10 Oktober 2024.
Menanggapi tindakan tersebut, Sekjen PSSI Yunus Nosi mengaku berharap FIFA tidak melakukan diskriminasi.
“Kami masih sangat yakin FIFA memiliki pengelolaan organisasi yang sangat menantang dan obyektif,” kata Younes Nosy, Jumat (25 Oktober 2024) di GBK Arena.
“Dan saya tidak yakin FIFA akan menuruti keinginan Bahrain,” tambahnya.
Younes Nossi mengatakan FIFA belum siap mengajukan permintaan tersebut meski presiden AFC berasal dari Bahrain.
“Saya sudah hampir 15 tahun bermain sepak bola. Kita tahu FIFA tidak bisa campur tangan pihak manapun, padahal kita tahu presiden AFC berasal dari Bahrain,” jelas Younes Nossi.
Selain itu, PSSI memberikan bukti nyata untuk menjamin keselamatan Marinir selama berada di Indonesia.
Yunus Nusi mengatakan Indonesia sukses memainkan laga kandang zona Asia pada Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Banyaknya tim seperti Australia, Vietnam, dan Filipina menjadi bukti nyata kemampuan PSSI dalam memberikan jaminan keamanan di setiap pertandingan.
“Ketika tim asing datang berlaga di Indonesia, kami yakin FIFA memastikan Piala Dunia tahun lalu kami menyelenggarakan dengan lancar,” kata Yunus Nosi.
“Mereka mengunjungi Australia, Vietnam dan Filipina dan dilayani dengan baik dan tidak ada yang bisa merugikan tim yang datang ke sini. Jadi kami sangat berharap FIFA tidak bereaksi begitu cepat dan siapapun yang diinginkan Bahrain akan memindahkan kami,” tutupnya. .
(igp/hfp)