Jakarta, disinfecting2u.com – PSSI diperkirakan memperoleh pendapatan hingga puluhan miliar rupee dari penjualan tiket pertandingan timnas Indonesia melawan Jepang dan Arab Saudi.
Timnas Indonesia akan melanjutkan perjuangannya pada November di Grup C babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026.
Jepang akan menjadi lawan pertama Timnas Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Jumat (15/11/2024).
Empat hari kemudian, pasukan Shin Tae-yong mendapat lawan tak kalah kuat di tempat yang sama, yakni Arab Saudi.
Penjualan tiket diperkirakan akan tinggi di antara kedua pertandingan ini karena pertandingan tersebut akan dimainkan pada akhir pekan khusus melawan Jepang.
Apalagi lawan yang mereka hadapi berstandar Piala Dunia dan saat ini menjadi tim terkuat di Asia.
Marcelino Ferdinand dan kawan-kawan diprediksi akan bermain keras demi mendulang poin agar bisa mencapai target finis di empat besar.
PSSI pun sudah mengumumkan harga tiket dua laga tersebut. Penjualan dimulai 2 November pukul 10 pagi WIB.
Harga tiket termurah pertandingan ini adalah Rp 240.000, sedangkan yang termahal adalah Rp 1,4 juta.
Lantas berapa keuntungan yang didapat PSSI jika tiket yang terjual ludes? Berikut prediksinya.
Sejauh ini PSSI belum mengumumkan kuota tiket penonton kompetisi Indonesia tersebut.
Namun sepertinya tak akan jauh berbeda dibandingkan laga kandang terakhir melawan Australia pada September lalu.
Saat ini, jumlah penonton yang menyaksikan pertandingan timnas Indonesia melawan Australia mencapai 75.059 orang.
Jika pertandingan melawan Jepang dan Arab Saudi menarik jumlah penonton yang sama, maka akan datang sekitar 150.118 orang.
Dengan harga tiket yang diumumkan PSSI saat ini, rata-ratanya adalah Rp 766.667.
Dengan demikian, uang yang diperoleh PSSI pada dua pertandingan tersebut bisa mencapai Rp 115.090.516.706.
Namun jumlah tersebut masih terbilang bruto karena tidak dipotong dari operasional gaming dan lain-lain. (dari)