Jakarta, disinfecting2u.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut rencana pembangunan tanggul laut di Indonesia menarik banyak minat asing. “Intinya mereka sudah menyatakan minat. Masih harus dilihat apakah mereka akan terlibat atau tidak, tapi minat itu akan terus berlanjut,” kata tim ahli kepada Menteri Teknologi, Industri, dan Lingkungan Hidup PUPR Endra S Atmawidjaja, seperti dikutip pada Minggu (06/10/2024).
Menurut Endra, selain China, ada dua negara lain yang menyatakan minatnya ikut serta dalam pembangunan tembok raksasa tersebut, yakni Korea Selatan dan Belanda.
“Menariknya saat ini sudah ada dua orang yang melakukan atau sudah melakukan penelitian ini yaitu Korea Selatan dan Belanda di NCICD, nanti akan dipelajari, baru akan dilihat sejauh mana mereka bisa terlibat atau bahkan ikut serta dalam penelitian ini. inisiasi. Jadi ini hanyalah pernyataan ketertarikan. “Kemarin mereka mempelajari kemungkinan investasi di sana. Butuh waktu lama dari pernyataan minat sampai selesai,” ujarnya.
Endra mengatakan Nanjing Hydraulic Research Institute (NHRI) merupakan institusi kuat di China dan berpengalaman membangun bendungan dan tanggul besar di negara tersebut.
“Kita tahu bahwa NHRI adalah lembaga yang kuat di Tiongkok. Mereka telah membantu pembangunan bendungan-bendungan besar di Tiongkok, termasuk tembok laut. Mereka pasti akan mengirimkan ahlinya untuk melihat terlebih dahulu, kemudian mereka akan mulai berbicara dengan para ahli dari Indonesia dan mungkin dengan penelitian yang ada mereka akan melakukannya. penelitian”, jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono bertemu dengan INDH untuk menjajaki kemungkinan kerja sama pembangunan pemecah gelombang dan berbagai jenis struktur tanggul yang dapat diterapkan di Indonesia.
Pertemuan tersebut akan dilanjutkan dengan rencana kunjungan tim INdh ke Indonesia dalam waktu dekat. NHRI akan menganalisis data desain dasar dan studi yang tersedia yang disiapkan oleh tim ahli dari Korea Selatan, Belanda, dan tim dari Kementerian PUPR.
Basuki menekankan pentingnya membangun model fisik kesehatan laut dengan menggunakan Laboratorium Sumber Daya Air di Bandung dan Laboratorium Pesisir di Bali Utara. Inilah transfer ilmu pengetahuan dari Tiongkok ke Indonesia. Rencana pembiayaannya akan menggunakan skema pinjaman (ant/nba).