Jakarta, disinfecting2u.com – Program kartu prakerja yang diluncurkan di tengah krisis pandemi COVID-19 2020 rupanya mencatatkan prestasi gemilang.
Menjangkau 18,9 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia, program ini diakui sebagai salah satu program unggulan pemerintah dalam meningkatkan keterampilan kerja, kewirausahaan, dan daya saing angkatan kerja Indonesia.
Tak hanya di dalam negeri, pralayanan pun menjadi model yang patut ditiru oleh negara lain.
Hal itu disampaikan Sekretaris Pusat Koordinasi Perekonomian, Sosiwijuno Mogyarso, pada konferensi pers lima tahun sebelum operasi, di Rumah Ali Wardhana, Pusat Koordinasi Perekonomian, Jakarta Pusat, Rabu (10/2)/2024. ) siang
Ia mengatakan: “Proyek ini merupakan salah satu contoh keberhasilan reformasi proyek ini, dimana bantuan langsung dari kas pemerintah sampai kepada penerimanya tanpa hambatan apapun. Ini merupakan bukti nyata bahwa digital dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan oleh kota.” .
Prakerja telah menunjukkan inovasi dengan sistem digital “end-to-end”, mulai dari pendaftaran hingga pembayaran tagihan, yang memungkinkan pengelolaan program kesejahteraan sosial secara efisien dan transparan.
Program yang awalnya dirancang sebagai solusi tanggap darurat pandemi ini telah berkembang menjadi program semi-bantuan sosial yang memberikan beasiswa pendidikan kepada masyarakat yang terkena dampak.
Oleh karena itu, Direktur Eksekutif Prakarja Danny Pospa Pourbasari berharap program ini dapat terus berlanjut pada pemerintahan berikutnya.
Dani Pospa Pourbasari pada kesempatan yang sama mengatakan, Kami berharap Prakarja terus berlanjut.
Dampak nyata Prakerja salah satunya tidak hanya terlihat dari jumlah pesertanya, namun juga dari hasil penelitian yang menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada keterampilan dan pendapatan para peserta.
Tercatat 92% penerima melaporkan peningkatan keterampilan kerja. Sementara itu, studi Svara Institute mencatat rata-rata peningkatan pendapatan pada peserta pra-jabatan sebesar 17,6%, bahkan lebih tinggi lagi pada kelompok perempuan sebesar 33%.
Ia menambahkan, Prakerja tidak hanya berguna bagi para pengangguran, tetapi juga bagi mereka yang ingin meningkatkan keterampilan atau berganti pekerjaan. Karya sebelumnya diakui oleh UNESCO dan diterima oleh negara lain
Keberhasilan program ini juga terlihat dari penghargaan yang diterima. Pada tahun 2022 dan 2023, Prakerja menerima Penghargaan Wenhui dari UNESCO, sebuah penghargaan bergengsi di bidang keamanan siber.
Prestasi tersebut merupakan yang pertama kali diraih Indonesia sejak penghargaan tersebut digelar.
Ia tidak hanya memenangkan penghargaan tetapi juga menginspirasi banyak negara. Kamboja, Thailand, Maroko dan banyak negara lain di Asia Tenggara telah mempelajari dan berencana untuk mengadopsi model Pra-Kerja untuk diterapkan di negara mereka.
“Kami sangat bangga bahwa program Pra-Layanan tidak hanya membawa manfaat bagi masyarakat Indonesia, tetapi juga menjadi contoh sukses untuk dipelajari oleh negara lain,” kata Susiwijono.
Program ini membuktikan bahwa dengan pendekatan yang tepat, inovasi digital dan kerja sama antara berbagai organisasi, tantangan besar seperti pengangguran dan keterampilan tingkat lanjut dapat diatasi dengan sukses.
Dengan keberhasilan tersebut, Prakerja tidak hanya mengukuhkan posisinya sebagai organisasi nasional yang sukses, namun juga sebagai inovasi global yang berperan penting dalam meningkatkan kualitas hidup dan daya saing pekerja. (rpi)