Yogyakarta, disinfecting2u.com – Program makanan bergizi gratis untuk anak yang dicanangkan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dipastikan tidak akan mempengaruhi anggaran program keuangan UMKM.
Demikian disampaikan Agung Yulianta, Direktur Kantor Wilayah DJPb DIY pada Jumat (18/10/2024).
Menurutnya, kelompok yang terlibat sebagai pengambil keputusan memang telah menciptakan program ini secara panjang dan mendalam. Hal ini untuk memastikan tidak mengganggu anggaran UMKM, termasuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan pembiayaan Ultra Mikro (UMi).
“Tidak (mengkhawatirkan) saya membuatnya sendiri. Semua sudah dipikirkan matang-matang,” ujarnya.
Namun sejauh ini belum ada keputusan seperti apa bentuk programnya. Mereka masih menunggu keputusan manajemen. Namun, dia siap jika diberi tanggung jawab tersebut.
“Nanti kita lihat nanti kalau diputuskan sistemnya apakah dilakukan melalui pemda, apakah untuk program pembiayaan UMKM atau kantor vertikal. Kami belum tahu. Tapi kami kantor wilayah vertikal. kami siap,” kata Agung.
Selama ini, kata dia, perkembangan investasi UMKM di daerah sangat baik, tidak memungkinkan dan bankable, dengan sistem penyalurannya.
“Unbanking didorong oleh program UMi yang dimotori oleh program KUR. Saya kira program ini sangat bagus dan akan dilanjutkan pada pemerintahan berikutnya. Saya yakin program ini akan terus berlanjut di masa depan,” ungkapnya. Agung.
Secara nasional, pada tahun 2023, dana UMi berhasil disalurkan sebesar Rp9,485 triliun kepada 2.211.468 peminjam. Jumlah tersebut meningkat dari tahun lalu sebesar Rp7,923 triliun untuk 1.957.679 peminjam.
Lembaga Investasi Nasional (PIP) menyalurkan dana total senilai Rp43,25 triliun melalui program pembiayaan UMi pada 12 Oktober 2024 dan menjangkau lebih dari 11,18 juta peminjam dengan dukungan lembaga keuangan 91 saluran, kata Direktur Mas Soeharto. Sistem informasi keuangan, ringkasan dan PIP.
Begitu pula di KUR. Per 15 Oktober 2024, penyaluran KUR sebesar Rp231,8 triliun atau 77,29 persen dari target Rp300 triliun dengan jumlah peminjam lebih dari 4 juta orang.
“Anggaran yang dialokasikan untuk tahun depan (2025) sama dengan alokasi tahun ini, yaitu sekitar Rp300 triliun,” kata Darta, Kepala Sub Bagian Program dan Dana Lainnya pada Departemen Pengelolaan Administrasi RI, DJPb. . Pendanaan. (scp/buz)