Jakarta, disinfecting2u.com – Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menjadi salah satu yang dipanggil Presiden terpilih Prabowo Subianto hari ini.
Sebagai informasi, Gus Ipul ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Menteri Sosial menggantikan Tri Rismaharini yang mengundurkan diri karena akan bertarung dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim).
Gus Ipul dilantik Presiden Jokowi pada Rabu (11/9/2024).
Meski Gus Ipul baru bekerja selama 40 hari, Presiden Jokowi meminta Gus Ipul memanfaatkan waktu yang tersisa untuk berbuat sebaik-baiknya agar bisa menjadi tumpuan pemerintahan masa depan.
Profil Saifullah Yusuf alias Gus Ipul, salah satu duta besar yang diundang Prabowo Kertenegger (Sumber Antara)
Lantas bagaimana status Gus Ipool dan apa saja kiprahnya di dunia politik sebelum menjadi Menteri Sosial?
Saifullah Yusuf atau Gus Ipul merupakan anak dari Ahmad Yusuf Cholil dan Sholichah Hasbulo.
Pria kelahiran 28 Agustus 1964 ini tak lain adalah keponakan KH. Abdur Rahman Wahid atau Gus Dur.
Cita-cita pertama tokoh Nahdlatul Ulama (NU) ini adalah menjadi guru madrasah.
Ketertarikan Gus Ipul bermula dari buruknya kondisi madrasah di wilayahnya hingga ia mengikuti pekerjaan ayahnya yang merupakan seorang guru agama dasar dan menengah serta pegawai Departemen Agama (Depag).
Maka untuk mewujudkan mimpinya, Gus bersekolah di Madrasah Ipul Ibatidaiyah Mambaul Ma’arif Denania Jombang dan SMP Islam Pasuruan.
Kemudian setelah tamat SMA, Gus Dur mendorong Gus Ipul untuk belajar di Jakarta.
Gus Ipul kemudian memutuskan untuk bergabung dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Nasional.
Selain kuliah di FISIP, Gus Ipul dikenal sebagai advokat.
Gus Ipul tercatat sebagai Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Universitas Nasional Jakarta.
Kemudian pada tahun yang sama, ia terpilih menjadi Ketua Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Nahdlatul Ulama (IPNU) periode 1990-1995.
Gus Ipul memperdalam ilmu politiknya dari Gus Dur yang saat itu menjabat sebagai Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Profil Saifullah Yusuf alias Gus Ipul, salah satu wakil menteri yang dipanggil Prabowo di Kertnegara (Sumber: PBNU)
Inilah langkah awal Gus Ipul terjun ke dunia politik.
Gus Ipul memulai karir politiknya dengan bergabung dalam Gerakan Pemuda Ansar (GP), sebuah organisasi pemuda NU.
Setelah bergabung dengan GP Ansor, pada tahun 1999, Gus Ipul diberi tugas menggantikan posisi Ketua Umum (Ketum) seiring dengan meninggalnya presiden saat itu, Iqbal Esseghaf.
Setahun kemudian, Gus Ipul kembali dikukuhkan sebagai Ketua Umum GP Ansar.
Saat bergabung di Senayan, awalnya Gus Ipul terpilih menjadi anggota DPR dari Partai PDI Perjuangan.
Gus Ipul dipandang sebagai simbol aliansi Gus Dur dan Megawati Soekarnaputri.
Namun, ketika hubungan Gus Dur dan Megawati mulai memburuk, Gus Ipul memutuskan keluar dari DPR dan PDI-P.
Kemudian pada tahun 2001 Gus Ipul pindah ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Pada Kongres PKB 2002, Gus Ipul terpilih menjadi Sekretaris Jenderal (Sekzen) mengalahkan calon lainnya.
Kemudian dua tahun kemudian, Gus Ipul mendapat pekerjaan baru dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Menteri Negara Pembangunan Daerah Terbebani (PDT) selama satu periode.
Namun terjadi perselisihan internal di internal PKB yang berujung pada pencopotan Gus Ipul dari jabatan Sekjen PKB.
Hal ini kemudian mengantarkannya pada posisi Menteri PDT yang kemudian dijabatnya.
Tak hanya itu, Gus Ipul yang menjabat Sekjen PKB juga digantikan oleh Lukman Eddy.
Namun saat itu Gus Ipul menjabat Ketua Umum GP Unser saat ini pada periode 2005-2010.
Pada 2009, saat berusia 44 tahun, Gus Ipul mendampingi Gubernur dan Wakil Gubernur Sokerwe di Jawa Timur (Jatim).
Setelah dua putaran dan putaran kedua pemilihan umum kembali di Kabupaten Bangkalan dan Sampang, pada tanggal 21 Januari 2009, Soekarwo dan Saifullah Yusuf akhirnya menang sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur.
Setelah bersama-sama memimpin Jatim periode 2008-2013, pasangan Sokaro dan Saifullah Yusuf kembali terpilih pada Pilkada 2013 tahun 2014-2019.
Tak sampai disitu saja, pada tahun 2017, Gus Ipul juga maju sebagai calon gubernur pada pemilu 2018 mewakili PKB.
Pada Pilkada kali ini, PDIP mencalonkan Gus Ipul yang disandingkan dengan Bupati Banyuwangi Azwar Anas.
Namun di tengah perjalanan, Azwar Anas mengundurkan diri, menyerahkan jabatannya kepada PDIP, dan akhirnya anggota DPR sekaligus cucu Presiden Soekarno, Puti Guntur Soekarno, dipilih PDIP sebagai wakil Gus Ipul.
Namun Gus Ipul gagal menjadi orang nomor satu di Jawa Timur karena keduanya kalah dari Khofifah Indar Parawansa.
Namun pada tahun 2020, Gus Ipul mencalonkan diri sebagai Wali Kota Pasuruan setara dengan Addi Wibowo (Mas Adi).
Baik Gus Ipul maupun Mas Adi sama-sama menang pada Pilkada 2020.
Kemudian, usai Muktamar NU ke-34 di Lampung, Gus Ipul dilantik menjadi Sekjen PBNU 2022-2027 bersama Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Stakuf (Gus Yahia).
Profil Saifullah Yusuf alias Gus Ipul, salah satu menteri kabinet yang dipanggil Prabowo di Keluarga Kertanegara (Sumber: PBNU).
Orangtua : Ahmad Yusuf Cholil dan Sholichah Hasbulo
Istri : Fatma Saifullah Yusuf
Anak : Selma Halida
M Falihuddin Dafa
M Raihan Hibatullah
M. Farellino RamadhanPendidikan
Madrasah Ibtidaiyah Mambaul Maarif Denania Zombang (1979)
SMP Islam Pasuruan (1981)
Sekolah Menengah Persiapan Pembangunan Negeri Pasuruan (1985)
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Nasional, Jakarta Job
Ketua Senat Ilmu Sosial Unas Jakarta (1988-1990)
Ketua HMI Cabang Jakarta (1990-1992)
Pengurus Pusat IPNU (1992-1994)
Ketua Pimpinan Pusat IPNU (1990-1995)
Wakil Sekjen PP GP Ansar (1995)
Sekjen AMNU
Ketua Pelaksana GP Ansar (1999-2010)
Anggota DPR RI-PDI Perjuangan Golongan (1999-2000)
Sekretaris Jenderal DPP Partai Jatiya Jagran (2002-2004)
Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Republik Indonesia (2004-2007)
Wakil Gubernur Jawa Timur (2009–2014, 2014–2019)
Walikota Pasuruan (2021- hingga diangkat menjadi Menteri Sosial pada September 2024)
Sekjen PBNU (2022-2027)
Menteri Sosial Indonesia (2024)