LEMBARAN Profil Prof Nasaruddin Umar dan Romo Syafi’i, Menteri Agama dan Wamenag Kabinet Merah Putih Prabowo – Gibran

Jakarta, disinfecting2u.com – Presiden Pabowo Subianto mengumumkan Prof. Nasruddin Umar menjabat sebagai Menteri Agama (Menag) sebelum menjadi Menteri Agama dan Pastor H.R. Muhammad Syafi (Pastor Syafi) sebagai Wakil Menteri Agama (Wamenag). Mantan Imam Masjid Istiklal dimana Romo Syafi Garindra menjadi kader partai yang juga terdaftar sebagai calon doktor di Sekolah Tinggi Ilmu Al-Quran Jakarta.

Berikut profil Menteri Agama Nasruddin Umar dan Wakil Kepala Agama Pastor Syafi

Profil Prof. Nasruddin Umar dan Romo Syafi, Menteri Agama sekaligus Wakil Menteri Agama Kabinet Merah Putih Prabowo – Gibran (Sumber: ANTARA)

Berdasarkan laman Masjid Istiklal, pria bernama Nasruddin Umar Nasruddin merupakan seorang muslim Indonesia kelahiran Ujung-Bon, Sulawesi Selatan yang menjabat sebagai Wakil Menteri Agama (Wamenag) Republik Indonesia pada tahun 2011 hingga 2014. 

Nasruddin Umar saat itu didampingi Menteri Agama Suryadharma Ali pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Nasruddin Umar juga merupakan pendiri Lembaga Dialog Antar Umat Beragama dan pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Kementerian Agama (Depag). 

Tak hanya itu, Nasruddin Umar juga tergabung dalam Tim Penasihat Inggris-Indonesia yang dibentuk oleh mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair. 

Nasruddin Umar yakin akan menunaikan tugasnya sebagai Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia periode 2015-2020.

Lahir pada tanggal 23 Juni 1959 di Bon, Sulawesi Selatan, Andy merupakan anak dari pasangan Muhammad Umar-Andi Bunga Tungke.

Sejak kecil, Nasruddin Umar banyak menaruh perhatian pada pendidikan Islam. 

Bahkan ia juga dikenal di masyarakat sebagai ulama yang berwawasan luas dan berwawasan luas.

Nasruddin Umar mengenyam pendidikan universitas di Jurusan Ilmu Agama Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Alauddin, Makassar. 

Ia melanjutkan pendidikannya di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Setelah mendapat gelar master, Nasruddin Umar merevisi tafsir Al-Qur’an di Universitas Al Azhar, Mesir. 

Pada tahun 1998, Nasruddin Umar memperoleh gelar doktor dengan tesis berjudul ‘Perspektif Gender dalam Al-Qur’an’. 

Selepas belajar di Mesir, pandangan Nasruddin Umar tentang Islam semakin luas.

Itu sebabnya Nasruddin Umar sangat tertarik dengan masalah sosial dan agama termasuk toleransi dan kesetaraan.

Selain aktif dalam kegiatan keagamaan, Nasruddin Umar juga banyak melakukan karya ilmiah di bidang Islam.

Salah satu bukunya yang terkenal adalah Argumen Kesetaraan Gender dari Perspektif Al-Qur’an (Permadina, 1999), yang memaparkan hasil penelitian isu gender dalam Pendidikan Al-Qur’an Profesor Nasruddin Umar SDN 6 tahun, Ujung-Bon (1970 ). ) Madrasah Ibtida’yah 6 tahun, Pesantren Asadiyah Sengkang, (1971) PGA 4 tahun, Pesantren Asadiyah Sengkang (1974) PGA 6 tahun, Pesantren Asadiyah Sengkang (1976) Pascasarjana Fakultas Syariah e Panddlang 1980) Full Graduate (Lulusan Contoh) Fakultas Syariah IAIN Alauddin Ujung Pandang (1984) Program Magister (Tanpa Tesis) IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta (1990-1992) Program Doktor (Alumyarif Terbaik, IAIN-A-Akhir-Akhir) Quran, (1993-1998) MC Gill University Visiting Student di Kanada (1993-1994) Visiting Student di Leiden University Belanda (1994/1995) Mengikuti program sandwich di University of Paris Perancis (1993-1995) Kanada, Amerika Serikat (AS), Jepang, Inggris, Belanda, Belgia , Italia, Ankara, Istanbul, Sri Lanka, Korea Selatan, Arab Saudi, Mesir, Abu Dhabi, Yordania, Palestina telah diteliti di banyak universitas. Singapura, Kuala Lumpur dan Manila. Ushuluddin AIIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2002) Pengabdian Guru Besar Jurusan Tafsir di Jurusan Romo Syafi

Profil Prof. Nasruddin Umar dan Romo Syafi, Menteri Agama sekaligus Wakil Menteri Agama Kabinet Merah Putih Prabowo – Gibran (Sumber: ANTARA)

Muhammad Syafi yang diangkat Presiden Prabowo sebagai Wakil Menteri menggantikan Profesor Nasruddin Umar, lahir pada 21 Oktober 1959 di Maidan, Sumatera Utara.

Sang ayah merupakan anak ketiga dari Syafi’i H. Raden Sanusi dan Hj. Latifah Hanum.

Pada tahun 1967-1973, seorang bernama Romo, S.D. Memulai pendidikannya di Negeri 88 Medan, kemudian dilanjutkan di SMP Negeri 12 Medan, hingga lulus SMA Joshua pada tahun 1976-1979.

Setelah itu, Romo Syafi melanjutkan studi di Fakultas Hukum dan memperoleh gelar sarjana hukum dari Universitas Sumatera Utara (USU) pada tahun 1979-1988.

Setelah lulus dengan gelar sarjana, Romo Syafi melanjutkan program Magister Hukum di sekolah yang sama pada tahun 2004-2007.

Tak hanya di bidang hukum, Romo Syafi tercatat sebagai kandidat doktor di Sekolah Tinggi Ilmu Al-Quran Jakarta.

Romo Syafi menerima program doktor Tafsir Al-Qur’an di Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an pada tahun 2018.

Romo memasuki dunia pendidikan pada tahun 1982 sebagai guru di Perguruan Ade Irma.

Selanjutnya melanjutkan menjadi pengajar di Taman Siswa Polonia, hingga menjadi dosen Agama Islam Universitas Sisingamangaraja XII.

Sedangkan untuk karir politiknya, Romo mengawali kariernya sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Itulah awal karir politik Romo Syafi yang akhirnya menjadikannya anggota DPRD Kota Madden periode 1997-1999.

Romo tercatat pernah menjabat Ketua Pengurus Cabang (PAC) PPP wilayah Maidan Timur dan Maidan Perjuangan periode 1985-1995.

Ia juga pernah menjabat Wakil Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP Kota Madden periode 1995-2000. 

Namun Romo memutuskan keluar dari PPP dan menjadi ketua Partai Bintang Reformasi (PBR). 

Selanjutnya, Romo menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPW) PBR periode 2002–2006. 

Dengan standar PBR, Romo kembali sukses lolos menjadi anggota DPRD Provinsi Sumut periode 2004-2009.

Romo pernah menjabat di PBR sebagai Wakil Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) periode 2006–2011. 

Setelah keluar dari PBR, Romo bergabung dengan Partai Garindra yang dipimpin oleh Prabowo Subianto.

Tak lama setelah bergabung, Romo Syafi langsung duduk di Dewan Pertimbangan DPP Partai Garindra periode 2012-2020 dan kemudian diangkat menjadi Wakil Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Garindra pada tahun 2020.

Bersama tim Garindra, Romo Syafi berhasil dua kali lolos Senayan sebagai anggota DPR RI periode 2014-2019 dan 2019-2024.

Pada masa jabatan keduanya sebagai Wakil Rakyat, Romo Syafi diangkat menjadi Komisi III yang membawahi Departemen Hukum.

Romo Syafi juga tercatat sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (Baleg) dan anggota Kelompok Kajian MPR Indonesia.  (Memasuki)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top