Prabowo Minta Swasembada Pangan Dikebut, Mentan Amran Sebut Sudah Punya Jurus

Jakarta, tvOnenevs.com – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan pihaknya akan meningkatkan produksi pangan dalam negeri untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Hal ini sejalan dengan instruksi Presiden Prabov Subjant kepada kementerian terkait untuk mempercepat swasembada pangan.

Amran mengatakan, ketergantungan terhadap impor diperkirakan akan berkurang secara bertahap. Ini hanyalah salah satu dari berbagai strategi Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mencapai swasembada pangan. Amran mengatakan tujuan Prabowo bisa tercapai.

“Dalam menghadapi krisis pangan global dan mencapai swasembada pangan, Kementerian Pertanian telah menyusun langkah-langkah strategis yang termasuk dalam rencana swasembada pangan,” kata Amran, Minggu (27 Oktober 2024).

Amran menegaskan, swasembada pangan merupakan gagasan besar Presiden Prabov Subjant yang akan gencar dilaksanakan untuk mencapai kemandirian pangan di Indonesia.

Ia menjelaskan, pada tahun 2024, Kementerian Pertanian telah mengalihkan anggarannya untuk memenuhi target produksi beras sebagai bagian dari upaya percepatan produksi pangan.

Pemerintah melakukan realokasi anggaran sebesar Rp 1,7 triliun. Optimalisasi tersebut menghasilkan surplus produksi sebesar 1,13 juta ton beras dengan total nilai Rp 13,57 triliun.

“Berkat kebijakan yang prudent tersebut, kami berhasil meningkatkan produksi padi selama Agustus-Oktober 2024 yang tercatat oleh BPS,” ujarnya.

Selain itu, Kementerian Pertanian sedang menerapkan strategi intensifikasi dan ekstensifikasi lahan pertanian untuk menjamin swasembada pangan yang efektif.

Intensifikasi dilakukan melalui penggunaan benih unggul, distribusi pupuk yang tepat, dan program pemompaan di beberapa kawasan food hub seperti sungai Bengawan Solo, Cimanuk, dan Brantas. Selain itu, upaya optimalisasi lahan basah seluas 360.000 hektar menjadi fokus utama.

Sedangkan perluasan atau perluasan lahan pertanian bertujuan untuk menciptakan sawah baru seluas 3 juta hektar yang tersebar di beberapa wilayah, antara lain Merauke dengan target luas 1 juta hektar, Kalimantan Tengah 500.000 hektar, Kalimantan Selatan 300.000 hektar, Sumatera Selatan 200.000 hektar, serta daerah lain seperti Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Aceh, dan Sumatera Utara.

Kementerian Pertanian juga akan merehabilitasi bendungan baru untuk memastikan irigasi yang efisien dan efektif.

Di sisi lain, petani Milenial dan Generasi Z secara aktif terlibat dalam transformasi pertanian, memanfaatkan potensi geografis dan topografi, serta beradaptasi dengan iklim dan budaya setempat.

“Berkat transisi ke pertanian modern, biaya produksi diperkirakan akan turun hingga 50 persen dan produksi akan meningkat hingga 100 persen.” – dia menjelaskan.

Mentan juga menjelaskan dukungan terhadap kebijakan dan program pangan bergizi yang diusung Presiden Prabovo.

Amran juga menjelaskan program lainnya, termasuk inisiatif seperti Program Makan Siang Bergizi dan Food Yard Bergizi, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pangan di masyarakat.

Selain itu, lanjut Mentan, sebagai bagian dari program Kemandirian Energi untuk pertanian berkelanjutan di sektor pertanian, Kementerian Pertanian juga sedang mengembangkan Program Kemandirian Energi dengan menggunakan bahan bakar nabati B-50 hingga B-100.

“Langkah ini diharapkan dapat mendorong kemandirian energi dan berkontribusi dalam pengurangan emisi gas rumah kaca,” tambahnya.

Melalui strategi komprehensif tersebut, Kementerian Pertanian berkomitmen penuh untuk mewujudkan swasembada pangan sebagai landasan ketahanan nasional, guna mewujudkan Indonesia yang lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani. (semut/vsf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top