Jakarta, disinfecting2u.com – Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo mengungkapkan rencana pemerintahan baru untuk menurunkan tarif pajak badan (PPh) dari 22 persen menjadi 20 persen agar tidak membebani masyarakat,” kata Drajad, dikutip Kamis (10/10/2024).
Namun, Drajad mengatakan saat ini belum ada keputusan akhir karena masih mempertimbangkan pengoperasian uang yang diterima pemerintah.
“Ini masih belum jelas, masih sebatas keinginan. “Tapi, kami sangat ingin bisa mengurangi pajak usaha suatu saat nanti,” ujarnya.
Rencana tersebut muncul di tengah keinginan pemerintah baru untuk menaikkan tarif pajak dari 12% menjadi 23%.
Menanggapi hal tersebut, dia mengatakan tarif pajak yang tinggi tidak akan menambah pendapatan pemerintah. Hal sebaliknya mungkin benar.
“Seperti saat kita menjual barang. Orang mengira semakin tinggi harganya, semakin banyak uang yang kita dapat. Meski harganya mahal, masyarakat enggan membelinya. Akhirnya penerimaan kami menurun. Sama saja,” ujarnya.
Secara terpisah, Wakil Ketua Dewan Pengurus Gerindra Hashim Djohadikusumo mengatakan, pemerintahan Prabowo berencana menurunkan pajak penghasilan badan hingga 20 persen.
Hashim mengatakan, rendahnya tarif pajak di Indonesia disebabkan oleh penegakan peraturan, sehingga pemerintahan Prabowo nantinya dapat meningkatkan pendapatannya melalui kepatuhan pajak.
“Kami akan menutup kebocoran dengan tidak menaikkan pajak. “Kita harus menurunkan tarif pajak dari 22% menjadi 20%,” ujarnya.
Selain rencana penyesuaian tarif pajak, Prabowo juga akan menjadikan Badan Pendapatan Negara (BPN) sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan penerimaan negara.
BPN dirancang memuat tiga unsur perubahan, yaitu perubahan kelembagaan, teknologi, dan budaya. Tim Prabowo berharap pembentukan BPN bisa mempercepat laju perubahan ini (ant/nba)