Semarang, disinfecting2u.com – Sembilan warga binaan (napi) Rumah Tahanan Kelas I Semarang dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan karena dinyatakan positif menggunakan narkoba.
Hal ini diketahui setelah tim gabungan Rutan Semarang dan Badan Narkotika Nasional (BNN) melakukan inspeksi mendadak (sidak) dan kemudian tes narkoba terhadap para tahanan. Pemeriksaan pertama dilakukan terhadap 30 tahanan dan seluruh hasilnya negatif narkoba.
Kemudian tersangka yang menduga ada indikasi penggunaan narkoba kembali melakukan tes narkoba. Oleh karena itu, 9 dari 14 narapidana dinyatakan positif menggunakan narkoba.
“Awalnya kami melakukan tes urine terhadap 30 orang narapidana (secara acak) dan semuanya negatif. Kemudian dua minggu kemudian kami lanjutkan, Selasa malam, kami melakukan penggeledahan rutin dan dari 14 orang yang kami periksa, 9 orang terkonfirmasi positif. narkoba,” kata Kepala Rutan Kelas I Semarang Eddie Junaedi saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (17/12/2024).
Eddy mengatakan, sembilan warga binaan yang terkonfirmasi menggunakan narkoba merupakan pelaku berulang dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
Bahkan, pihaknya juga menduga ada indikasi penggunaan obat-obatan terlarang akibat perubahan drastis tingkah laku para narapidana. Namun sejauh ini belum ditemukan bukti adanya narkoba.
“Ternyata ada sembilan orang yang berteriak-teriak dan mengganggu kamtib (keamanan dan ketertiban). Sampai dia pingsan karena teriakan. Dan terakhir, setelah berkoordinasi, kesembilan orang tersebut dipindahkan dari Kanwil Pemasyarakatan Nusakambangan, jelasnya.
Selain itu, Eddie memastikan pihaknya selalu menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) terkait pemeriksaan pengunjung lapas. Termasuk memeriksa barang-barang yang dibawa petugas saat masuk tahanan.
“Kami menjalankan misi kami sejalan dengan yang dicanangkan oleh Menteri Imigrasi dan Kriminal, yaitu mewujudkan Lapas dan Rutan yang bebas Narkoba dan sejalan dengan BNN di Lapas dan Rutan Bebas Narkoba.” katanya.
Ke depan, pihaknya akan lebih teliti dan intensif melakukan pemeriksaan terhadap pengunjung lapas. Pihaknya juga akan memperluas jadwal pencarian tahanan di rutan.
Tidak menutup kemungkinan ada pintu lain. Kami juga memantau barang bawaan petugas kami, tidak hanya pengunjung saja, tegasnya.