Polisi Tahan Adik Bupati Cianjur Karena Dugaan Penipuan

Cianjur, disinfecting2u.com – Badan Reserse Kriminal (Polres) Polres Cianjur, Jawa Barat, memanggil dan menangkap adik Bupati Cianjur, DL, sebagai tersangka atas tuduhan penipuan dan penggelapan serta kehilangan korban yang mencapai keluar. Rp 500 juta untuk bekerja di Pemkab Cianjur.

Kanit Reskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto di Cianjur, Selasa (11/5/2024), mengatakan, tindak pidana yang dilakukan DL terjadi pada tahun 2018, namun korban YS hanya melaporkan penipuan dan penipuan tersebut ke polisi. Cianjur pada tahun 2023.

Korban melaporkan tersangka karena saat ini belum memenuhi janjinya untuk memberikan pekerjaan di Dinas Binamarga atau Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Cianjur, ujarnya.

Berdasarkan keterangan korban, pada 2 Januari 2018, pelaku meminta untuk mengirimkan uang pengelolaan sebesar Rp 500 juta melalui rekeningnya di Bank BNI Cianjur agar korban bisa memperoleh sejumlah proyek atau pekerjaan jasa.

Pada tahun 2023, janji tersebut tidak dipenuhi, bahkan korban meminta pengembalian uang, namun tidak dipenuhi sehingga korban memutuskan untuk melaporkan kasus tersebut, oleh karena itu polisi mengirimkan dua kali panggilan, namun tersangka tidak muncul.

“Tersangka akhirnya dibawa paksa polisi pada Selasa (11/5) dari rumahnya di Kecamatan Cugenang. Sebelumnya kami melakukan penyelidikan, pemeriksaan dokumen, pemeriksaan saksi dan pengumpulan barang bukti,” ujarnya.

Menurut dia, timnya sebenarnya mendapat informasi dari pihak bank bahwa uang korban masuk ke rekening DL dengan janji akan dikembalikan ke pihak pengerjaan konstruksi sesuai keinginan lembaga tersebut.

Berdasarkan Pasal 21 KUHP, penyidik ​​mempunyai alasan yang kuat untuk menangkap DL secara pasti, tersangka dengan Pasal 372 KUHP dan atau 378 KUHP dengan ancaman berat 4 tahun penjara, katanya. .

Sementara itu, Bupati Cianjur Herman Suherman yang sedang cuti karena kembali mencalonkan diri di Pilkada Cianjur mengatakan, sejak dilantik sebagai bupati pada tahun pertama, ia bercerita kepada keluarganya, termasuk anak, istri, dan keluarganya. saudara laki-laki yang tidak diizinkan bermain di proyek tersebut.

Bahkan, meski menjabat sebagai bupati, ia tidak mengurus proyek, ia berhenti ikut serta dalam jual beli jabatan, izin, dan hal-hal lain yang dapat merusak citranya sebagai pemimpin.

“Saya sudah lama memperingatkan keluarga saya, termasuk anak-anak, istri, dan anak-anak saya di rumah, untuk tidak pernah ikut campur dalam urusan pemerintahan, berhenti jual beli proyek, jabatan, dan sebagainya, karena Anda akan berhadapan dengan hukum,” ujarnya.

Ia berharap seluruh keluarganya terbebas dari permainan main-main proyek, jual beli suku cadang, perizinan dan lain-lain, namun jika ada yang tersandung, ia akan menanggung risikonya sendiri, tanpa membela diri sebagai saksi publik. . katanya.

(semut/lalat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top