LEMBARAN Polisi dan Tokoh Adat Toraja Bantah Bentrok Penonton Adu Kerbau Karena Kalah Judi

Toraja Utara, disinfecting2u.com – Dugaan perkelahian antar penonton di venue adu kerbau di Tubato, Toraja Utara, Provinsi Sulawesi Selatan yang viral di media sosial diduga disebabkan oleh perjudian, bantah polisi.

 

Video yang beredar sebenarnya bukan bentrokan akibat perjudian, mereka mengungkapkan kebahagiaannya karena kerbau mereka menang ketika saling berhadapan dalam adat ‘rambo solo’ (prosesi pemakaman) lalu mereka ‘Sisamba’, ‘Sisamba adalah sebuah tradisi yang kini dilestarikan di kalangan suku Toraj’ The,” kata Komandan Polres Toraja Utara AKBP Zulanda.

Informasi tersebut disampaikan Komandan Polres Toraja Utara, AKBP. Saat dikonfirmasi Zolanda, usai menyaksikan video perkelahian yang viral, tim gabungan Polres Toraja Utara langsung menyelidiki lokasi kejadian dan mencari informasi dari beberapa pihak, termasuk keluarga penyelenggara ‘Rambo’. Satu rencana tradisional.

AKBP. Zolanda juga mengatakan, selain acara adat Rambo Solo sebenarnya ada adu kerbau, namun merupakan bagian dari upacara dalam prosesi pemakaman Toraja, dimana itu merupakan bagian dari hiburan dan digunakan untuk menarik wisatawan. Saya juga berencana mengunjungi Toraja.

“Daripada acara adat Rumbo Solo sebenarnya ada adu kerbau, tapi itu bagian dari upacara dalam prosesi pemakaman suku Toraja, dimana itu sebagai bagian dari hiburan dan juga untuk menarik wisatawan agar berkunjung ke Toraja. Tidak benar terkait dengan perjudian, spanduk tersebut berisi larangan berjudi. “Kami pasang juga, anggotanya juga ditahan di sana, jadi sekali lagi tidak benar perjudian membuat penonton saling berkelahi,” AKBP Zulanda Ditekan.

 

Sementara itu, terkait video pertarungan kasus adu kerbau (prosesi pemakaman) adat ‘Rambu Solo’, lelaki adat Era Tondon Nek ini mengatakan, suku Toraja di Tondoc Batu juga membantah adanya permainan adu dan perjudian tersebut.

 

Nek Idan mengatakan, “Kami ingin lembaga adat memberikan klarifikasi bahwa video yang disebar tersebut bukan hasil permainan judi, melainkan karena kehebohan sehingga terjadi gesekan fisik antara dua orang penggembala (merawat kerbau) sehingga berujung pada salah paham.”

Secara terpisah, Thomas Mandila, dalam perannya sebagai wakil pemerintah daerah dan keluarga yang dilibatkan dalam acara adu kerbau dalam acara adat toraja (prosesi pemakaman) “Rambo Solo”, mengimbau warga yang hadir untuk menyaksikan agar tidak ada korban jiwa. kejadian serupa bisa saja terjadi. jangan terjadi lagi

“Kami menghimbau kepada warga yang hadir di lokasi untuk menjaga kewaspadaan agar kejadian serupa tidak terulang kembali, dan apabila kejadian ini terulang kembali, kami akan melaporkannya kepada pihak pemerintah setempat untuk ditindaklanjuti sesuai prosedur hukum yang berlaku.” Thomas Mandela (JBT/FRD) pungkas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top