Polda Metro Belum Ungkap Identitas Belasan Pegawai Komdigi yang Terlibat Judi Online, Ini Kata Kapolda

Jakarta, disinfecting2u.com – Polda Metro Jaya belum mengungkap identitas 15 pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang terlibat perjudian online.

Puluhan pejabat membawahi situs judi online tersebut dari Kementerian Komunikasi dan Teknologi.

Selain melindungi pemilik judi online, mereka juga melindungi situs perjudian.

Polisi hanya menyebut tiga nama terkait kasus tersebut, yakni inisial AK, AJ, dan A, namun belum diketahui pasti apakah ketiganya merupakan pejabat Komdigi.

Lantas kenapa Polda Metro Jaya tak mengungkap identitas pelakunya?

Saat ditanya alasan tak mengungkap identitasnya, Kapolda Metro Irjen Jaya Karyoto bungkam.

Karioto mengatakan, pihaknya akan segera membuka kasus tersebut, termasuk identitas lengkap pelakunya.

Nanti ada sidangnya, kata Karyoto di Polda Metro Jaya, Rabu (6/11/2024).

Karioto sangat ingin masyarakat mengikuti peristiwa yang terjadi dalam kasus ini. Namun, kini polisi mengalami kemajuan.

“Kemudian menyusul,” katanya.

Alih-alih memblokir, ini melindungi pedagang

Sebelumnya, Polda Metro Jaya juga diperiksa pada Jumat (11/1/2024).

Diketahui, 11 orang yang ditangkap merupakan pegawai Komdigi.

Polisi juga menggeledah beberapa ruangan di markas Kementerian Pertahanan.

11 Pejabat Komdigij diduga menyalahgunakan wewenang dengan menerima imbalan.

Diasumsikan juga bahwa mereka gagal memenuhi kewajibannya untuk memantau perjudian online dan malah mempertahankan situs-situs tersebut.

Ade Ary Syam Indradi mengatakan, alih-alih menerbitkan perjudian online, stafnya melindungi buku online.

“Mereka diberi wewenang nyata untuk mengeksekusi, memverifikasi, memverifikasi situs-situs game online. Kemudian mereka diberi wewenang penuh untuk memblokirnya. Namun, mereka menyalahgunakannya. Kalau mereka sudah tahu (netbooknya), mereka tidak memblokir datanya,” katanya. adalah.. (rpi/nsi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top