PLN NP UP Indramayu, Sulap Limbah Batubara menjadi Bahan Beton Dan Penangkal Abrasi Pantai

disinfecting2u.com – Limbah batu bara pada umumnya dibuang menjadi fly ash dan fly ash hanya untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Namun, bagi PLN Unit Pembangkit Listrik Nusantara (PLN NP UP) Indramayu, Jawa Barat, limbah tersebut bisa dijadikan bahan turunan beton.

Fly ash dan bottom ash atau FABA dalam kategori limbah B3 merupakan limbah batubara yang dihasilkan dari proses pembakaran batubara di pembangkit listrik tenaga uap, yang kini berhasil diolah menjadi non-B3. Konversi sampah ini dirancang secara sempurna oleh PLN Unit Pembangkitan Listrik Nusantara (PLN NP UP) Indramayu. FABA olahan menghasilkan turunan beton seperti pavers, batu bata bahkan tetrapoda. Perubahan ini berimplikasi besar terhadap PLTU batubara yang dioperasikan PLTU Indramayu berkapasitas 3×330 MW. Selain itu produk Tetrapoda digunakan sebagai struktur pemecah gelombang (Breakwater).

Pimpinan Senior PLN NP UP Indramayu, Munif mengatakan hal tersebut. Menurutnya, perusahaan akan terus mengembangkan pemanfaatan FABA untuk produk turunan beton atau bahan bangunan dengan konsep pemberdayaan masyarakat lokal. Dan diharapkan masyarakat sekitar PLTU Indramayu mendapat manfaat tidak hanya secara lingkungan tetapi juga ekonomi.  

Bersama Koperasi Plentong Maju Sejahtera, kami mengembangkan konsep pemberdayaan ekonomi terkait pemanfaatan FABA. Produk ini harus bermanfaat bagi semua orang, khususnya masyarakat Indramayu, harapnya kepada awak media. . Jumat (27 September 2024).

Munif menambahkan, produk beton FABA juga digunakan untuk pengurukan dan campuran bahan bangunan. Misalnya saja dalam pembangunan Penangkaran Sukra dan kawasan wisata Pantai Plentong. Hingga Agustus 2024, lanjutnya, PLN NP UP Indramayu memproduksi lebih dari 200 ribu paver dan batu bata. Ribuan material tersebut digunakan untuk bangunan umum, rumah tak berpenghuni bahkan jalan desa. 

“Saat ini kami bersama Koperasi Plentong Maju Sejahtera juga sedang memproduksi ratusan tetrapoda yang akan digunakan sebagai pemecah gelombang untuk mengendalikan erosi. dia menjelaskan.

PLN NPUP Indramayu terus mengembangkan FABA agar lebih bermanfaat bagi masyarakat melalui kolaborasi multipihak. Untuk mempercepat proses tersebut, kata Munif, kliennya bekerja sama dengan Universitas Wiralodra untuk meneliti lebih lanjut potensi FABA sebagai bahan bangunan. 

“Kami terlibat dengan semua pihak mulai dari pemerintah, kelompok masyarakat hingga akademisi. Kami yakin hasil untuk Indramayu akan luar biasa,” kata Munif.

Sementara itu, Kepala Laboratorium UPTD PUPR Kabupaten Indramayu Rahmadi mengatakan, produk yang diluncurkan PLN NP UP Indramayu ini merupakan produk baru dan berpotensi untuk dikembangkan ke depan. Kedepannya bahkan bisa menggantikan abu batu yang merupakan bahan utama produksi turunan beton. 

Berdasarkan hasil pengujian di laboratorium kami, kualitas beton tidak banyak berubah dengan penggunaan FABA. Hasil ini akan sangat berguna kedepannya, ujarnya (chm).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top