Pilkada Serentak Makin Dekat, Buya Yahya Ingatkan Banyak Setan Bermain, Salah Satunya …

disinfecting2u.com – Pilkada sudah dekat, jadi Buya Yahya mengingatkan akan banyak setan yang bermain: “Setan akan banyak bermain melawan satu sama lain,” kata YouTuber Al dari disinfecting2u.com. Bahjah TV. 

Nama lengkapnya adalah Profesor. Kemudian K.H. Yahya Zainul Maarif memberikan pesan kepada tim-tim sukses dan orang-orang yang memiliki pilihan berbeda.

Buya Yahya berkata, “Jika kalian benar-benar berjuang untuk negara ini, jika kalian ingin aman, dengarkanlah ini.” 

Oleh karena itu, demi kepentingan semua pihak, sebaiknya ikuti saran Buaya Yahya berikut ini.

“Jadi kami mendorong para aktivis atau politisi atau siapapun untuk menggunakan formula yang sederhana,” kata Buya Yahya.

Nah, jika Anda ingin tetap aman setelah kematian, Buaya Yahya mengingatkan Anda untuk mendengarkan nasehatnya selanjutnya.

“Siapa yang kamu dukung, itu sudah cukup!” kata Bibi Yahya.

Hai Tim Sukses, jika anda benar-benar ingin berjuang untuk negeri ini, maka dengarkanlah, pujilah atasan anda berdasarkan ilmu yang anda miliki, jangan menghina tetangga anda. Selesai,- sambung Paman Yahya.

Buaya Yahya mengingatkan kita untuk tidak pernah saling menghina.

Jika Anda mendukung paslon A, jangan menghina paslon B atau C.

Jika setiap orang saling menghina, maka kata buya yahya berarti setiap orang tidak layak.

“Jangan menghina orang di sebelahmu. Buya Yahya berkata: “Orang yang begitu merepotkan, jika menghina, maka dia sama sekali tidak layak untuk dipimpin.”

Karena kalau mengumpat, berarti hatimu busuk.

Menurut Buya Yahya, karena sering mengumpat, hingga berujung tawuran antarwarga.

“Dalam kasus ini, pendukung Mukhiya dihina dan dipukuli di musala. Saudara Yahya berkata, “Grup Wa itu tidak bagus.”

Maka Buya Yahya mewanti-wanti seluruh pasangan calon di Timses agar berusaha tidak menghina pasangan calon lainnya.

“Jadi tolong Tim Sukses (Waktu), dimanapun Anda berada, pujilah atasan Anda sepuasnya. Yang penting jangan berbohong,” Buaya Yahya mengingatkan.

“Setelah itu tidak perlu mencari-cari hal buruk tentang calon dari pihak lain, itu saja,” kata Buya Yahya.

Jika semua pihak menerapkan hal tersebut, Buya Yahya yakin Indonesia akan hidup damai.

“Setelah ini, ayo kita minum teh bersama,” ajak Bibi Yahya.

Buaya Yahya berharap semua orang berkata demikian.

Tak hanya bagi tim resmi, namun juga bagi komunitas pendukung pasangan calon.

Jangan sampai kita menghina dan memecah belah masyarakat, mari kita jaga perdamaian.

“Saya ingin semua orang mengatakan ini. Oleh karena itu ruang sholat tetap hangat. Pilihan berbeda seperti minum teh bersama, doa bersama bisa menyenangkan. Tapi kalau tidak, bisa melawan, kata Buaya Yahya.

Sebenarnya menurut Buya Yahya, setelah pemilu pasangan calon bisa menjadi satu. Namun masyarakat masih terpecah belah.

“Di antara calonnya ada satu, dua atau tiga, kadang ada presiden, ada menteri, ada yang punya hubungan baik, tapi di bawahnya masih berjuang,” kata Buya Yahya.

Buaya Yahya mengatakan, sangat bodoh jika hal itu terjadi.

“Nah ini kebodohan kita, sekarang babnya saling adu domba,” jelas Buaya Yahya.

Buya Yahya memberikan peringatan keras kepada semua pihak agar tidak bertengkar hanya karena perbedaan dukungan. 

Buaya Yahya berkata, “Tidak perlu mengumpat, biasa saja, dukunganmu bagus, Masya Allah.”

Lalu temannya berbicara sebaik yang dia tahu. Kamu tidak pernah tahu calonnya, jadi kamu tidak tahu seberapa bagus dia, lanjut Buaya Yahya.

Jadi, jangan menghina teman Anda karena Anda tidak tahu kandidat mana yang mereka dukung. 

“Dia tidak mengenal kandidat Anda, Anda tidak boleh mengatakan hal buruk tentang dia.” – Bibi Yahya menjelaskan. 

“Misalnya kamu beda dengan kami, kamu punya calon yang Syiah, karena kamu sering membaca lho. Entah bagus atau tidak, saya punya calon B, saya tahu ya, okelah, saya perlu menyanjung diri sendiri, dan tidak menghina yang memberi pujian, – kata Buaya Yahya mencontohkan.

Jika semuanya seperti ini maka tidak akan ada yang namanya pelecehan.

Buaya Yahya kemudian meminta semua orang menjaga hati dan lidahnya.

Buaya Yahya menyimpulkan, “Semoga Allah menjaga hati kita, menjaga lidah kita, dan semoga telinga kita tidak mendengar apapun kecuali keridhaan Allah.”

Demikian nasehat pemilu Buaya Yahya. Semoga artikel ini bermanfaat.

Untuk pemahaman lebih dalam, disarankan untuk bertanya langsung kepada ulama, mubaligh atau ahli agama Islam. 

 

Halo

 

(Menyimpan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top