Perubahan Drastis Putri Anne Usai Cerai dari Arya Saloka Dikomentari Psikolog, Ternyata Sudah Cukup Lama Pendam…

disinfecting2u.com – Nona Anne menjadi sorotan publik sejak masa transisi pasca putus dengan Arya Saloka.

Salah satu isu yang paling kontroversial adalah keputusan melepas hijab dan berpakaian terbuka.

Tak hanya itu, muncul sebuah video yang memperlihatkan Putri Anne bersama pria lain.

Hal ini memunculkan berbagai gerakan, termasuk kegagalan keluarga gerakan ini.  

Psikolog Joice Manurung memberikan analisis transformasi Putri Anne.

Ini menunjukkan bagaimana emosi dan pengalaman hidup seseorang dapat mempengaruhi keputusan yang diambilnya.  

Menurut Joyce Manurung, perubahan besar seperti yang dialami Putri Anne tidak terjadi dalam semalam.

Joyce menjelaskan bahwa tindakan manusia seringkali merupakan puncak dari emosi yang bertahan lama.  

“Perubahan tingkah laku dan penampilan tidak terjadi secara tiba-tiba. Biasanya tempat puncak atau tempat berkumpul, kata Joice Manurung dikutip dari Cumicumi.  

Joyce juga menambahkan, Putri Anne mungkin punya beberapa rahasia yang tidak ia ungkapkan ke publik, karena masalah rumah tangga sudah lama diperbincangkan, terutama rumor Arya Saloka yang disebut-sebut menjalin cinta dengan Amanda Manopon.  

Kita melupakan banyak situasi. Mungkin ada isu-isu penting lainnya yang tidak dapat dibicarakan secara terbuka. “Jika dia berubah sekarang, dialah satu-satunya yang memahami niatnya,” kata Joyce.  

Menurut Joyce, perubahan yang dialami Putri Anne tidak hanya pada penampilannya, tapi juga pada pemikiran dan pandangan hidupnya.

Hal ini mungkin mempengaruhi pengalaman dan stres dari situasi yang dialaminya.  

“Bukan hanya penampilan saja yang berubah, tapi sikap kami.” “Perubahan sikap sebagian besar disebabkan oleh situasi ini,” kata Joyce.  

Kondisi ini, termasuk komentar di internet dan laporan media, dapat menjadi katalisator perubahan opini seseorang.

Joyce mengatakan hanya Putri Anne yang tahu alasan sebenarnya di balik setiap keputusannya.  

Joyce juga menunjukkan kecenderungan untuk mempublikasikan sentimen atau interpretasi orang-orang terkenal.

Meski bisa menjadi cara menyebarkan emosi, Joyce menilai cara tersebut berbahaya.

“Jika seseorang ingin mengungkapkan perasaannya, sebaiknya jangan dilakukan di depan umum. Kenapa? Karena ekspresi itu bisa dipandang berbeda di masyarakat dan bisa berdampak negatif,” kata Joyce.

Pertama, ia mencontohkan bagaimana sebuah ungkapan yang dimaksudkan untuk mengungkapkan kebahagiaan bisa dimaknai secara berlebihan oleh masyarakat sehingga tidak bermakna baik.

Menurut Joyce, hal ini bisa memperburuk keadaan dan menambah stres.

Joyce juga menekankan pengaruh opini publik terhadap urusan pribadi seseorang.

Ia menjelaskan, intervensi pengguna internet seringkali sulit dilakukan dalam urusan pribadi.

“Komentar dari internet atau masyarakat seringkali memperburuk keadaan. Masalah yang awalnya terlihat jelas menjadi semakin rumit karena intervensi publik ini.”  

Hal ini menjadi salah satu akibat para selebritis yang mengungkap kehidupan pribadinya di media sosial.

Joyce berpendapat, jika ia menyadari dampak tersebut, sebaiknya ia membatasi apa yang diperlihatkan kepada publik.  

“Kalau saya lihat ada yang tahu akibat dari perilakunya, pasti akan membatasi apa yang ditampilkannya di depan umum agar tidak menyerang lagi,” kata Joyce.

Namun kalau dibiarkan, bisa saja digunakan untuk pemasaran atau hal lain agar viral, ujarnya. (tambahan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top